Rudal Kelima dalam Sepekan Houthi, Ribuan Warga Tel Aviv Rebutan Bunker, Israel Ngadu ke PBB
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Yaman terafiliasi gerakan Houthi di Sanaa, Yaman, melancarkan serangan lanjutan mereka ke wilayah Israel, Rabu (25/12/2024).
Serangan ini dalam upaya yang mereka nyatakan sebagai dukungan teguh terhadap perjuangan Palestina di Jalur Gaza melawan agresi Israel.
Baca juga: Ketiga dalam Sepekan, Pangkalan Militer AS di Irak Dihantam Serangan, Kali Ini di Wilayah Kurdistan
Adapun Tentara pendudukan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau sistem pertahanan udaranya mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman ke Israel pada Rabu pagi.
Pihak IDF menambahkan, sirene peringatan juga diaktifkan karena kemungkinan jatuhnya pecahan peluru dari operasi intersepsi rudal Yaman.
Baca juga: Puing Rudal Yaman Jatuh di Gedung Knesset Israel di Yerusalem, Drone Sasar Pemukiman, IDF Ditikam
IDF dalam sebuah postingan di platform X, menyatakan kalau ini menjadi serangan kelima Houthi ke Israel dalam sepekan terakhir.
IDF melaporkan, warga Israel di Tel Aviv yang menjadi sasaran peluncuran rudal Yaman, berlarian ke tempat-tempat perlindungan serangan udara (shelter).
“Untuk kelima kalinya dalam seminggu, ribuan dan bahkan jutaan warga Israel bergegas ke tempat perlindungan ketika Houthi di Yaman melancarkan serangan rudal," kata pernyataan itu dilansir Khaberni.
Pihak Palang Merah Israel mengatakan kalau 9 orang terluka karena berebutan menuju tempat perlindungan setelah sebuah rudal ditembakkan dari Yaman.
Saluran 12 Israel juga melaporkan bahwa pecahan rudal pencegat jatuh ke sebuah rumah di Be'er Ya'akov di Israel tengah.
Kelompok Houthi berulang kali melancarkan serangan dan rudal ke arah Israel, dengan mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang telah menjadi sasaran agresi Israel sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 153.000 orang tewas dan terluka.
Isarel Mengadu ke PBB
Terkait serangan Houthi ke Israel, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar mengatakan kalau dia meminta Presiden Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat.
Sidang darurat PBB itu, kata dia, untuk mengutuk Houthi dan dukungan Iran yang terus berlanjut terhadap serangan ke Israel tersebut.
Dia menambahkan, “Houthi terus menyerang Israel, mengancam kebebasan navigasi dan perdagangan, serta menimbulkan ancaman terhadap kawasan dan seluruh dunia.”