News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Rudal Kelima dalam Sepekan Houthi, Ribuan Warga Tel Aviv Rebutan Shelter, Israel Ngadu ke PBB

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman.

Dia berkata, "Tindakan permusuhan yang dilakukan Houthi merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan serta ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

Sistem pertahanan udara Arrow Israel mencegat rudal yang ditembakkan kelompok Houthi Yaman. Untuk ketiga kali dalam sepekan, Houthi menyerang Israel tengah dengan Tel Aviv sebagai sasarannya, Selasa (24/12/2024). (khaberni/tangkap layar)

Mossad Sarankan Israel Langsung Seran Iran

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, padaSenin (23/12/2024) mengungkapkan kalau pimpinan badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea merekomendasikan untuk melancarkan serangan langsung ke Iran dan bukan terhadap Houthi di Yaman.

Rekomendasi itu dihadirkan sebagai rencana balasan Israel atas peluncuran rudal ke Israel oleh Houthi dua hari lalu.

Baca juga: Poros Perlawanan Digebuk Israel, Iran: Suriah Bukan Kejutan, Milisi Bakal Ada di Seluruh Kawasan

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Houthi untuk bergerak melawan mereka “dengan kekuatan dan tekad,” sehari setelah mereka meluncurkan rudal dari Yaman yang mendarat di Tel Aviv dan mengakibatkan korban luka.

Dalam klip video yang disiarkan oleh kantornya, Netanyahu mengatakan, “Sama seperti kami bertindak tegas melawan poros kejahatan Iran, kami akan bertindak melawan Houthi... dengan kekuatan, tekad, dan perhitungan.”

Netanyahu menambahkan bahwa Israel akan bergerak bersama Amerika Serikat,.

“Oleh karena itu, kami akan bergerak dengan kekuatan, tekad, dan kecerdikan. Saya beri tahu Anda bahwa meskipun itu membutuhkan waktu, hasilnya akan sama.”

Dalam konteks ini, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan, serangan udara yang dilancarkan tentara Israel di Yaman pada Kamis lalu bukanlah yang terakhir, dan Houthi akan menanggung akibatnya.

Serangan Houthi Tembak Jatuh F-18 AS

Terkait eskalasi yang berlangsung, Juru bicara militer kelompok Ansarallah (Houthi), Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan, pada Minggu, kalau mereka menembak jatuh sebuah pesawat F-18 dalam upaya untuk menghadapi pesawat Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang melancarkan serangan di Yaman pada (21/12/2024) Sabtu malam. 

Juru bicara itu menambahkan, mereka juga menargetkan kapal induk USS Harry Truman dan sejumlah kapal perusaknya, serta berhasil menggagalkan serangan Amerika-Inggris ke Yaman.

Juru bicara militer memperbarui kesiapan kelompok Ansarallah terhadap apa yang ia gambarkan sebagai “kebodohan Amerika-Inggris,”.

Saree juga memperingatkan kalau pihaknya akan terus melancarkan aksi “melawan agresi terhadap Yaman.”

F-18E Super Hornet Angkatan Laut AS mendekat untuk menerima bahan bakar dari KC-135 Stratotanker di Irak utara setelah melakukan serangan udara di Suriah, 23 September 2014 (Staff Sgt. Shawn Nickel / US Air Forces Central Command / AFP)

AS Klaim F-18 Jatuh Karena Tembakan Sendiri

Pada Minggu (22/12/2024) pagi, Angkatan Darat AS mengumumkan kalau jet tempur FA-18 Hornet telah ditembak jatuh secara tidak sengaja di atas Laut Merah, sehingga memaksa pilotnya melompat (eject) menggunakan parasut.

Ia mengatakan, kecelakaan itu terjadi saat pesawat tempur sedang menjalankan misi di atas kapal induk "Harry S Truman", dan menjelaskan bahwa salah satu kapal pendamping, kapal penjelajah rudal "Gettysburg", secara tidak sengaja menembaki pesawat tersebut, menyebabkan kehancurannya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini