Program vaksinasi Ethiopia pun akan dimulai dalam beberapa hari ke depan yang difokuskan terlebih dahulu untuk kelompok prioritas fase pertama.
Menteri Kesehatan Dr Lia Tadesse mengungkapkan pemerintah Ethiopia memberikan apresiasi terhadap fasilitas COVAX, produsen vaksin serta mitra pembangunan global.
"Apa yang tampaknya tidak mungkin tercapai pada beberapa bulan yang lalu, sekarang ada di tangan kami. Dengan itu, kami punya jaminan untuk melindungi rakyat kami dan harapan untuk dapat mengalahkan pandemi melalui vaksinasi yang merata kepada penduduk secara serentak dapat menjadi kenyataan. Ethiopia bangga telah berkontribusi pada upaya global mewakili Wilayah Afrika ini," tegas Dr Tadesse.
Sebelumnya, vaksin tersebut diproduksi dalam waktu satu tahun setelah pernyataan Direktur Jenderal WHO yang menyebut wabah Covid-19 telah menjadi darurat kesehatan masyarakat dan harus menjadi perhatian internasional.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah bahwa vaksin diproduksi dalam waktu sesingkat itu.
Kedatangan vaksin AstraZeneca di Ethiopia diwujudkan melalui Fasilitas COVAX.
COVAX adalah bagian dari Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator, sebuah kolaborasi global terkait terobosan untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin Covid-19.
Selama beberapa bulan, mitra COVAX telah mendukung banyak negara dalam upaya persiapan penyebaran vaksinasi Covid-19.
Mereka sangat aktif dalam bekerja sama dengan negara-negara seperti Ethiopia, sehingga dapat memperoleh manfaat dari Advance Market Commitment (AMC), mekanisme keuangan inovatif untuk membantu mengamankan akses global dan setara untuk vaksin Covid-19.
COVAX merupakan skema bersama yang tidak hanya diinisiasi oleh WHO, namun juga Gavi, Aliansi Vaksin, dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Selain itu juga menjalin kemitraan dengan UNICEF, Bank Dunia, organisasi masyarakat sipil serta produsen vaksin.
COVAX telah membangun beragam portofolio vaksin yang sesuai untuk berbagai pengaturan dan populasi, serta berada di jalur yang tepat untuk memenuhi misinya dalam memberikan setidaknya 2 miliar dosis vaksin ke negara-negara yang berpartisipasi di seluruh dunia pada tahun 2021.
Termasuk setidaknya 1,3 miliar donatur yang mendanai dosis untuk 92 negara peserta fasilitas COVAX berpenghasilan rendah yang didukung oleh Gavi COVAX AMC.