Koalisi mengatakan bahwa sebelumnya pada Minggu (7/3/2021), pihaknya mencegat 12 drone yang diluncurkan oleh Houthi.
Termasuk lima yang ditembakkan ke arah kerajaan, dan dua rudal balistik yang ditembakkan ke arah Jazan.
Secara terpisah, koalisi menegaskan pihaknya melakukan serangan udara terhadap sasaran militer Houthi di Sanaa dan wilayah lain dan memperingatkan bahwa "warga sipil dan objek sipil di Kerajaan adalah garis merah".
TV Al Masirah yang dikelola Houthi mengatakan pesawat tempur koalisi meluncurkan "serangkaian serangan udara" di distrik al-Nahda dan Attan di ibu kota, Sanaa.
Baca juga: POPULER Internasional: Profil Harun Yahya, Menlu Amerika Nyatakan Houthi sebagai Kelompok Teroris
Houthi, yang telah memerangi koalisi sejak ikut campur dalam perang saudara Yaman pada Maret 2015, baru-baru ini meningkatkan serangan rudal dan drone lintas batas ke Arab Saudi.
Kamis lalu, kelompok Houthi mengatakan mereka menembakkan rudal ke pabrik distribusi produk minyak Aramco di kota Jeddah Laut Merah yang telah diserang Houthi pada November 2020, mengenai tangki penyimpanan.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi: Aramco Akan Jual Lebih Banyak Lagi Saham Beberapa Tahun ke Depan
Aramco dan otoritas Saudi belum berkomentar tentang klaim serangan Kamis itu.
Eskalasi terjadi ketika Amerika Serikat dan PBB meningkatkan upaya diplomatik untuk gencatan senjata guna membuka jalan bagi dimulainya kembali pembicaraan politik yang disponsori PBB untuk mengakhiri konflik.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)