News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu di AS Buat Rekaman Deepfake untuk Permalukan Teman Putrinya, Ada Adegan Telanjang dan Merokok

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu peserta cheerleaders unjuk kebolehan saat tampil pada kejuaraan The 9TH Indonesian Cheer Association (ICA) West Java Regional Championship, di Click Square, Jalan Naripan, Kota Bandung, Minggu (14/5/2017). Kejuaraan yang diikuti 13 tim tingkat pelajar dan mahasiswa ini untuk mencari tim terbaik mewakili Jawa Barat tampil di kejuaraan nasional. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Pennsylvania berusia 50 tahun dituduh membuat video deepfake teman setim putrinya di regu pemandu sorak, agar mereka malu dan didepak dari tim.

Dilansir NYPost, ibu ini diduga membuat video palsu berwajah saingan putrinya di tim pemandu sorak. 

Foto-foto yang disebut deepfake itu lalu dikirimkan ke pelatih agar anak-anak yang dia palsukan dikeluarkan dari regu, kata pihak berwenang.

Deepfake adalah penerapan teknologi memetakan wajah seseorang ke cuplikan orang lain.

Dilansir The Guardian dari Kompas, teknologi ini bisa dengan mulus menganimasikan fitur dan ekspresi manusia.

Setidaknya ada tiga gadis di regu pemandu sorak Victory Vipers yang dipalsukan fotonya.

Baca juga: Viral Tiruan Ratu Elizabeth II Sampaikan Pesan Natal, Singgung Kepergian Pangeran Harry dan Meghan

Baca juga: VIRAL Satpam Berbekal Nasi dengan Lauk Bawang Mentah, Hampir Semua Gajinya untuk Keluarga di Kampung

Ibu bernama Raffaela Spone (50) itu didakwa melakukan pelecehan dunia maya kepada seorang anak yang dia palsukan sedang minum-minuman keras, merokok, dan telanjang. (NY Post)

Selain itu mereka juga dikirimi pesan bernada ajakan bunuh diri, menurut Kantor Kejaksaan Distrik.

Ibu bernama Raffaela Spone (50) itu didakwa melakukan pelecehan dunia maya kepada seorang anak yang dia palsukan sedang minum-minuman keras, merokok, dan telanjang.

Spone ditangkap pihak berwajib pada 4 Maret lalu.

Spone kemudian diambil sidik jarinya dan dibebaskan pada 10 Maret.

Saat ini dia sedang menunggu sidang praperadilan yang dijadwalkan pada 30 Maret.

Jaksa Wilayah Bucks County Matt Weintraub mengatakan kepada NBC News pada Minggu (14/3/2021) bahwa penggunaan gambar deepfake jadi aspek yang mengherankan dalam kasus ini. 

"Saya tidak tahu secara mekanis bagaimana dia bisa melakukannya, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa dia adalah warga negara biasa."

"Saya tidak tahu bahwa dia memiliki lebih banyak kecakapan teknologi daripada tetangga Anda di jalan," kata Weintraub.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini