Menurut dokumen pengadilan, tidak ada indikasi putri Spone tahu apa yang telah dilakukan ibunya.
Pada Juli lalu, polisi mendapat laporan salah satu gadis menerima pesan pelecehan dari nomor tak dikenal.
Pelatih pemandu sorak bahkan dikirimi foto gadis itu sedang telanjang, minum minuman keras, dan merokok elektrik.
Dua gadis lagi datang dengan keluhan tentang foto palsu yang menunjukkan mereka mengenakan bikini.
Polisi pun langsung melacak nomor yang mengirim konten secara anonim itu.
Baca juga: Fake Burger, Menu Baru dari Burger King Jepang yang Iklannya Disamarkan
Baca juga: Teori Konspirasi Fake Melania Kian Gencar saat Melania Turun dari Heli: Hidung dan Senyum Tak Sama
Polisi mendapati foto dan video gadis-gadis itu adalah deepfake, terlihat asli tetapi telah diubah secara digital.
Penyelidik melacak nomor itu dan mengikuti data ke alamat IP yang berasal dari rumah Spone di Chalfont, sekitar 50 menit di utara Philadelphia.
Tim pemandu sorak Victory Vipers mengatakan kepada ABC News bahwa pihaknya bekerja sama dengan polisi selama penyelidikan.
"Semua atlet yang terlibat, tidak lagi menjadi bagian dari program kami," kata pihak Victory Vipers.
"Victory Vipers selalu mempromosikan lingkungan keluarga dan kami minta maaf untuk semua individu yang terlibat," kata tim tersebut dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)