News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Pamerkan 'Kota Rudal' Mereka, Berisi Berbagai Rudal Jelajah, Balistik, hingga Ranjau Laut

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Pemerintah Iran membanggakan bahwa mereka telah mendirikan kota rudal baru yang dikemas dengan rudal jelajah dan balistik. IRGC / WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran mengungkap fakta bahwa mereka telah mendirikan "kota rudal" baru yang berisikan rudal jelajah dan balistik serta peralatan perang elektronik.

Melansir Arab News, pangkalan tersebut, yang dioperasikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam, diresmikan oleh pemimpin IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami dan kepala angkatan laut organisasi tersebut, Laksamana Muda Ali Reza Tangsiri.

Gambar dan rekaman video dari rudal dan peralatan peluncurannya disiarkan oleh TV pemerintah.

Baca juga: Houthi Kembali Tembakkan Rudal dan Drone ke Fasilitas Minyak Saudi Aramco

"Apa yang kita lihat hari ini adalah sebagian kecil dari kemampuan rudal yang besar dan ekspansif dari pasukan angkatan laut Pengawal Revolusi," kata Salami seperti yang dikutip Arab News.

Dia mengatakan, rudal dan peralatan rudal baru memiliki kemampuan operasional yang canggih, seperti penembakan yang akurat dari peluncur bawah tanah dan situs pertahanan sipil.

"Peralatan baru di kota rudal dapat meluncurkan ranjau dalam berbagai jarak, memungkinkan operasi penembakan 360 derajat dan bergerak, digunakan dalam peperangan elektronik, dan meningkatkan jarak tembak pasukan angkatan laut IRGC dan kekuatan destruktif dalam pertempuran," jelas Salami.

IRGC mengklaim, rudal dan peralatan peluncuran baru telah dirancang dan diproduksi oleh kementerian pertahanan Iran sendiri, perusahaan militer, dan organisasi penelitian angkatan laut IRGC.

IRGC mengatakan tahun lalu telah membangun sejumlah "kota rudal" bawah tanah dan lepas pantai di pantai Teluk Arab dan Laut Oman, yang akan menjadi "mimpi buruk bagi musuh."

Laksamana Tangsiri mengatakan musuh Iran tahu pangkalan itu ada "tetapi informasi mereka tidak akurat."

"Pangkalan rudal baru menunjukkan bagaimana Iran tidak hanya memperkuat fasilitas bawah tanahnya tetapi juga menguji dan membangun varian baru rudal," kata analis keamanan Dr. Theodore Karasik kepada Arab News.

“Optik tersebut bermain baik untuk Iran, secara domestik dan internasional. Tetapi sebenarnya ini menggambarkan pemikiran Iran mengenai keamanan maritim dan skenario perang potensial dan adalah bagian dari budaya IRGC dalam hal asimetri,” kata Karasik, penasihat senior untuk Analisis Negara Teluk di Washington DC.

Media Arab menuding Iran dan proksinya di kawasan itu--Hizbullah, Houthi, dll-telah melancarkan ratusan serangan dengan rudal dan drone bersenjata dalam setahun terakhir, menargetkan warga sipil dan infrastruktur energi di Arab Saudi.

Pembentukan "kota rudal" menimbulkan pertanyaan tentang komitmen AS dan kekuatan Eropa untuk menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), perjanjian tahun 2015 untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.

Donald Trump menarik AS dari kesepakatan itu pada 2018, dan mulai memberlakukan sanksi.

Akan tetapi, Presiden Joe Biden ingin kembali ke kesepakatan tersebut. Arab Saudi dan sekutunya percaya bahwa perjanjian baru harus diperpanjang untuk mengatasi program rudal balistik Iran dan agresi regional.

“Komunitas internasional memiliki pengetahuan penuh tentang ambisi regional Iran dan peningkatan keterlibatan dalam urusan regional. Gambar dan video baru ini lebih dari cukup bukti untuk melibatkan Iran, karena ini dapat dianggap sebagai pengakuan yang blak-blakan tentang kemampuan misil mereka, tetapi komunitas internasional masih diam," kata analis politik Arab Saudi Dr. Hamdan Al-Shehri mengatakan kepada Arab News.

“Dunia mendengar para pejabat senior Iran membual tentang dukungan mereka untuk milisi Houthi baru-baru ini, mereka telah menunjukkan berkali-kali bahwa mereka sedang memiliterisasi kawasan itu untuk membuatnya lebih tidak stabil. Jika komunitas internasional terus diam dalam menghadapi agresi ini, maka merekalah yang akan bertanggung jawab,” tambahnya.

Serangan Houthi kembali jebol pertahanan udara Saudi

Gerakan Houthi Yaman, yang mendapat dukungan Iran, Senin (15/3/2021), meluncurkan serangan drone bersenjata ke Bandara Abha dan pangkalan udara di Kota Khamis Mushait, Selatan Arab Saudi.

"Ini adalah bagian dari hak kami yang sah untuk menanggapi kejahatan agresi dan blokade yang terus berlanjut," kata Yahya Sarea, juru bicara Houthi, dalam sebuah posting di Twitter, seperti dikutip Reuters.

Menurut Yahya, tiga drone telah ditembakkan ke sasaran militer di Bandara Abha dan Pangkalan Udara Raja Khalid di Kota Khamis Mushait. Dia mengatakan, drone berhasil mengenai target.

Tidak ada konfirmasi langsung dari Pemerintah Arab Saudi bahwa lokasi-lokasi itu telah diserang.

Tetapi, koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengatakan, telah mencegat pesawat tak berawak Houthi pada Senin pagi yang ditembakkan ke arah Khamis Mushait.

Sebelumnya, koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, pada Minggu (7/3), setelah mereka mencegat serbuan drone dan rudal yang diluncurkan kelompok itu.

Saling serang itu menandai eskalasi baru dalam konflik enam tahun Yaman antara Pemerintah Yaman yang didukung koalisi Arab Saudi dan Houthi.

"Operasi militer itu menargetkan kemampuan militer Huthi di Sanaa dan sejumlah provinsi lain," kata Koalisi Arab Saudi, Saudi Press Agency melaporkan, seperti dikutip Channel News Asia.

Berita ini tayang di Kontan: Mengintip kota rudal terbaru Iran yang disebut akan menjadi mimpi buruk bagi musuh

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini