News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Laporan Terbaru IQAir Ungkap Lockdown Covid-19 Tingkatkan Kualitas Udara di Seluruh Dunia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Polusi udara. Terbaru, Laporan Terbaru Ungkap Lockdown Covid-19 84% Tingkatkan Kualitas Udara di Seluruh Dunia

TRIBUNNEWS.COM - Laporan terbaru mengungkapkan bahwa lockdown pandemi Covid-19 meningkatkan kualitas udara di sebagian besar negara.

Namun, dengan dibukanya kembali pembatasan Covid-19, dikhawatirkan polutan kembali meningkat.

Mengutip CNN, Selasa (16/3/2021), laporan terbaru ini dirilis oleh Kualitas Udara Dunia 2020 IQAir.

IQAir menyatakan bahwa emisi terkait industri dan transportasi turun selama masa lockdown.

Berdasarkan data analisis, kawasan perkotaan global memiliki kualitas udara di 2020, 65 persen lebih baik daripada 2019.

Baca juga: Jangan Cuma Persingkat Libur, Mardani Ali Sera Minta Pemerintah Lockdown Terbatas di Zona Merah

Ilustrasi polusi udara. Terbaru, Laporan Terbaru Ungkap Lockdown Covid-19 84% Tingkatkan Kualitas Udara di Seluruh Dunia. (Financial Times)

Lalu, secara keseluruhan di negara yang disurvei tercatat 84 persen mengalami peningkatan kualitas udara.

"Banyak lokasi mengamati (kualitas) udara tampak lebih bersih," kata laporan itu.

IQAir merupakan sebuah perusahaan teknologi dan informasi kualitas udara global.

Baca juga: Wali Kota Tangsel Airin Bakal Lockdown Mini Khusus RT Zona Merah

Analisis Data 106 Negara

Para peneliti IQAir menganalisis data polusi dari 106 negara, khususnya mengukur PM 2.5, polutan mikroskopis yang dapat menyebabkan risiko kesehatan yang serius.

Singapura, Beijing, dan Bangkok mengalami penurunan terbesar dalam PM 2.5.

Tetapi, menurut laporan, efek ini tidak akan bertahan lama.

"Tingkat polusi udara kemungkinan akan naik ketika langkah-langkah penahanan Covid-19 berakhir dan bisnis dimulai kembali," kata laporan itu.

Secara keseluruhan, menurut laporan tersebut, lokasi di Asia Selatan dan Asia Timur terus menduduki puncak daftar tempat paling tercemar di dunia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini