Sao Paulo, Los Angeles, dan Melbourne yang semuanya terkena dampak kebakaran hutan yang parah, mengalami peningkatan tertinggi dalam level PM 2.5 dibandingkan dengan 2019.
Tapi ada titik terang juga. 25 kota paling tercemar di Asia Selatan mengalami penurunan PM 2.5 sejak 2019, atau menunjukkan tren penurunan secara keseluruhan dalam empat tahun terakhir.
Negara-negara Asia Timur juga telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas udara dan tingkat PM 2.5 di kawasan tersebut umumnya cenderung menurun.
Di Korea Selatan, semua kota mengalami peningkatan kualitas udara pada 2020, setelah langkah-langkah baru diberlakukan untuk mengendalikan dampak musiman batu bara terhadap polusi udara.
Berita lain terkait virus corona, lihat di sini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)