News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusia-AS Memanas, Presiden Joe Biden Sebut Vladimir Putin sebagai Pembunuh

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berbicara selama acara dengan CEO Johnson & Johnson dan Merck di South Court Auditorium Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower 10 Maret 2021 di Washington, DC. Presiden Biden mengumumkan bahwa pemerintah akan membeli 100 juta lebih dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson.

Pihaknya menegaskan ingin mencegah keretakan hubungan lebih lanjut.

Presiden AS Donald Trump (kiri) berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan APEC di Danang, Vietnam pada 11 November 2017. (AFP/MIKHAIL KLIMENTYEV)

"Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, telah dipanggil ke Moskow untuk konsultasi yang dilakukan dengan tujuan menganalisis apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi dalam konteks hubungan dengan Amerika Serikat," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Biden mengatakan kepada ABC bahwa dia telah "berbicara lama" dengan Putin setelah menjabat pada Januari dan dia mengenalnya "dengan relatif baik."

"Pembicaraan dimulai, saya berkata, 'Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya menetapkan ini terjadi, maka bersiaplah'," kata Biden.

Pernyataan itu kontras dengan Trump yang tidak ingin mengatakan hal negatif tentang presiden Rusia tersebut.

Dalam wawancara tahun 2017 dengan Fox News, Trump ditanya tentang Putin sebagai 'pembunuh'.

Baca juga: Besok PM Jepang Divaksinasi Pertama Kali Sebelum Bertemu Biden 9 April 2021

Baca juga: Ekonomi AS Bisa Pulih Lebih Cepat oleh Langkah Joe Biden Sediakan Banyak Vaksin Covid-19

Presiden Vladimir Putin tampak batuk-batuk saat diskusi yang disiarkan di TV - Analis Rusia Sebut Vladimir Putin Derita Kanker dan Parkinson, Sempat Jalani Operasi Februari Lalu (via The Sun)

"Ada banyak pembunuh," jawabnya.

"Menurutmu negara kita begitu polos?" tanya balik Trump.

Biden mengatakan, terlepas dari pemikirannya tentang pemimpin Rusia, ada hal-hal yang menjadi kepentingan bersama.

Menurut intelijen AS, Putin dan pejabat senior lainnya "menyadari dan mungkin mengarahkan" operasi intervensi Rusia untuk mempengaruhi pemungutan suara demi kepentingan Trump.

Sebelumnya, Rusia juga dituduh mengkampanyekan Trump agar lebih unggul daripada Hillary Clinton pada pemilu 2016.

Diketahui Putin termasuk di antara para pemimpin dunia terakhir yang memberi selamat kepada presiden yang baru terpilih, Joe Biden.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini