Navalny dikenal sebagai pemberantas pejabat korup dan membuka fakta di sekitar lingkaran Putin.
Banyak wartawan investigasi dan politisi oposisi yang dibunuh, atau mati dalam keadaan janggal/aneh, karena sebagian kecil dari apa yang dilakukan Navalny yaitu membuka kotak pandora korupsi di lingkaran kolega Putin.
Fakta sederhana bahwa Navalny tetap hidup dan bebas bergerak membuktikan bahwa dia memiliki aliansi yang kuat di antara “anak buah” Putin, bahkan istri (Yulia) Navalny heran mengapa suaminya masih tetap hidup dan ini juga menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Navalny masih terkontrol atau tidak dianggap sebagai ancaman serius oleh Kremlin.
Lalu mengapa Putin terus “mengganggu” Navalny? Kremlin takut akan destabilisasi, seperti halnya orang Rusia lainnya.
Runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991 adalah masa ketidakpastian dan kekacauan yang mengerikan. Bagi Amerika Serikat itu adalah keberhasilan terbesar di sejarah mereka dan juga menjadi alasan Amerika Serikat memenangkan Perang Dingin.
Banyak orang Rusia ingin Putin tetap berkuasa karena stabilitas ekonomi lebih disukai daripada ketidakpastian ekonomi yang stabil.
Beberapa pengamat ekonomi di dalam lingkaran Kremlin mengatakan bahwa “Navalny kemungkinan akan melakukan hal yang sama yang dilakukan Putin jika dia berkuasa. Pengeluaran yang mewah dan semua itu.” Ucapnya.
Jadi, tuduhan yang Navalny lakukan untuk Putin kemungkinan besar bukan tuduhan palsu.
Meski begitu, banyak orang Rusia juga menginginkan perubahan dan banyak juga orang Rusia tidak mendukung Navalny karena banyak alasan: ketakutan, nihilisme, dan fakta bahwa dia bisa menjadi agen CIA Amerika Serikat yang dikirim untuk menyebarkan kericuhan di Rusia.
Dipenjara dan dibungkamnya Navalny kemungkinan sampai pemilihan Rusia selanjutnya dapat membantu Putin mempertahankan kendali penuh atas Rusia.
Memang, mengalahkan Putin sudah menjadi tugas berat bagi Navalny. Tanpa dia, hampir tidak mungkin terjadi.