TRIBUNNEWS.COM - AstraZeneca pada Senin (22/3/2021) mengatakan bahwa data uji coba lanjutan dari sebuah studi di Amerika Serikat (AS) menunjukkan vaksin Covid perusahaan teresbut terbukti efektif 79 persen dan tidak menimbulkan resiko pembekuan darah secara spesifik.
Secara keseluruhan, uji coba menunjukkan bahwa suntikan itu 100% efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap.
Meski pun vaksin AstraZeneca telah disahkan di lebih dari 50 negara, vaksin ini belum mendapat lampu hijau di AS.
Penelitian di AS terdiri dari 30.000 sukarelawan, 20.000 di antaranya diberi vaksin.
Sementara, untuk sisanya mendapat suntikan tiruan.
Baca juga: Presiden Korsel Disuntik Vaksin AstraZeneca
Baca juga: Penjelasan Kemenkes Terkait Pemanfaatan Tripsin Babi pada Vaksin AstraZeneca
Dilansir dari Time of Israel, menindaklanjuti hasil studi ini, AstraZeneca lantas mengeluarkan pernyataan yang menuturkan bahwa vaksin COVID-19-nya memiliki tingkat kemanjuran 79% dalam mencegah gejala COVID dan 100% efektif dalam menghentikan penyakit parah dan rawat inap.
Para peneliti mengatakan vaksin itu efektif untuk semua usia, termasuk lansia, yang gagal dibuat oleh penelitian sebelumnya di negara lain.
Dewan pemantauan keamanan data independen percobaan tidak menemukan peningkatan risiko trombosis di antara 21.583 peserta yang menerima setidaknya satu dosis, pernyataan itu menambahkan.
Penemuan awal dari studi AS hanyalah satu set informasi yang harus diserahkan AstraZeneca ke Food and Drug Administration.
Komite penasihat FDA akan secara terbuka memperdebatkan bukti di balik suntikan sebelum badan tersebut memutuskan apakah akan mengizinkan penggunaan darurat vaksin.
Baca juga: Hasil Uji Coba Terbaru: Vaksin Covid-19 AstraZeneca 100% Efektif Cegah Terjadinya Penyakit Serius
Hasil Temuan yang Ditunggu-tunggu
Para ilmuwan telah menunggu hasil studi AS dengan harapan akan menjelaskan beberapa kebingungan tentang seberapa baik bidikan itu benar-benar bekerja.
Menyoal temuan hasil studi terbaru ini, Ann Falsey, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Rochester dan wakil Ketua Penyelidik Uama untuk penelitian angkat bicara.
"Temuan ini menegaskan kembali hasil sebelumnya yang diamati dalam uji coba AZD1222 di semua populasi orang dewasa tetapi sangat menarik untuk melihat hasil kemanjuran yang serupa pada orang di atas 65 untuk pertama kalinya," katanya.