Selain itu, perusahaan perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA memiliki 110 kontainer di kapal Ever Given dan kapal lainnya yang juga terjebak.
"Tertutupnya Terusan Suez merupakan kendala tambahan untuk situasi yang sudah menantang dan tidak stabil bagi rantai pasokan global yang terdampak pandemi," kata juru bicara IKEA.
Grup Van Rees yang berbasis di Rotterdam, mengatakan ada 80 kontainer teh miliknya yang terperangkap di laut di dalam 15 kapal.
Pihaknya mengatakan, mungkin perusahaan akan kacau karena persediaan menipis.
Kemudian Dave Hilton, pemilik perusahaan kayu asal Inggris mengaku kiriman kayu ek Prancisnya ikut terjebak di Suez.
Pohon-pohon ek itu dikirim dari Prancis sebagai bahan baku lantai berlapis veneer di China dan sedang dalam perjalanan menuju Inggris.
"Saya telah berbicara dengan pelanggan saya dan mengatakan kepadanya kabar buruk bahwa lantainya terjebak di Terusan Suez," kata Hinton kepada BBC.
Perusahaan perkapalan seperti Maersk telah mengubah rute kapal dalam perjalanan yang lebih jauh di sekitar Cape of Good Hope Afrika Selatan.
Setidaknya perjalanan kapal bertambah selama tujuh hari.
Andaikan Ever Given bisa segera dibebaskan, Maersk memperkirakan butuh waktu tiga hingga enam hari untuk kapal yang terjebak melewati Terusan Suez.
Maersk mengatakan 32 kapal miliknya dan mitra akan terdampak langsung oleh penyumbatan di Suez.
Saat ini, 15 kapalnya telah diarahkan untuk melewati rute alternatif, tapi jumlah kapal akan terus meningkat.
Menurut Daftar Lloyd, hingga 90 persen dari kargo yang terkena dampak tidak diasuransikan terhadap penundaan.
Apa Itu Terusan Suez?