TRIBUNNEWS.COM - Pejabat kesehatan di Washington mengumumkan pihaknya tengah menyelidiki laporan "kasus terobosan" Covid-19 yang tercatat di seluruh Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir Newsweek, "kasus terobosan" merujuk pada orang yang tertular virus corona meskipun telah menerima vaksinnya lebih dari dua minggu sebelumnya.
Para ilmuwan mengatakan insiden tersebut jarang terjadi, tetapi diprediksi akan terjadi dalam program vaksinasi massal.
Meskipun vaksin telah terbukti bisa mencegah Covid-19 dalam uji klinis, vaksin tersebut tidak 100 persen efektif.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (30/3/2021), Departemen Kesehatan Washington mengatakan 1 juta orang di negara bagian itu telah divaksinasi penuh.
Baca juga: Hasil Uji Coba: Vaksin Covid-19 Pfizer Terbukti 100% Efektif untuk Anak 12-15 Tahun
Baca juga: Alami Reaksi Langka setelah Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, Pria di Virginia Masuk UGD
Dari jumlah tersebut, terdapat bukti bahwa 102 orang terjangkit Covid-19 setelahnya.
Sebagian besar dari 102 kasus terobosan, yang teridentifikasi sejak 1 Februari, menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.
Namun delapan orang dirawat di rumah sakit.
Umair Shah, sekretaris kesehatan Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan:
"Penting untuk diingat bahwa setiap vaksin di pasaran saat ini mencegah penyakit parah dan kematian dalam banyak kasus."
"Orang harus tetap mendapatkan vaksinasi segera setelah mereka memenuhi syarat, dan mendorong teman, orang yang dicintai, dan rekan kerja untuk melakukan hal yang sama."
Departemen Kesehatan Minnesota mengungkapkan pada 2 Maret bahwa mereka juga sedang menyelidiki kasus terobosan Covid-19.
Departemen mengatakan isolasi diri dianjurkan dalam kasus ini "sampai 10 hari telah berlalu sejak timbulnya gejala (atau tanggal tes untuk kasus tanpa gejala), gejala membaik, dan pasien tidak demam selama setidaknya 24 jam tanpa obat penurun demam. "
Kasus serupa juga dilaporkan di Florida.