News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kamar Mayat Penuh, Rumah Penginapan Tradisional Jepang Jadi Tempat Sementara Penyimpanan Jenazah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perusahaan pemakaman swasta Jepang memasukkan mayat ke penginapan tradisional Jepang sebelum diproses lebih lanjut.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jasad seorang pelaku bisnis yang tinggal di sebuah kediaman pribadi di Kota Osaka untuk sementara disimpan di sebuah rumah terpisah.

Hal ini dilakukan oleh sebuah perusahaan pemakaman swasta, yang tidak dapat menggunakan kamar mayat.

Mereka kemudian melakukan penyimpanan dengan bayaran ke sebuah rumah penginapan tradisional Jepang (minpaku).

"Pandemi Corona saat ini semakin banyak orang meninggal dan kamar mayat jadi penuh. Jadi kekurangan kamar mayat, sehingga sementara pakai minpaku. Tidak ada larangan untuk itu secara hukum," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (9/4/2021).

Para tetangga belakangan memprotes kegiatan tersebut, "Hentikan karena itu menyeramkan," tetapi tidak ada undang-undang yang mengatur hak asuh sementara, dan kekurangan dalam aturan semacam sehingga kemungkinan besar menjadi penyebab masalah tersebut.

Baca juga: Idola Jepang Yang Masih Single, Senang Bila Dapat Pekerjaan di Indonesia

Baca juga: PM Jepang Ungkapkan Pembubaran Parlemen Jepang dan Pemilu Dalam Waktu Dekat

Sebuah mobil kotak hitam diletakkan di depan sebuah minshuku yang seharusnya digunakan sebagai fasilitas penginapan pribadi pada siang hari di bulan Desember 2020 di daerah pemukiman di Sumiyoshi-ku, Osaka.

Seorang pria lokal (78) yang menyaksikan keseluruhan cerita mengungkapkan apa yang dilihatnya.

"Saya melihat mayat ditandu dan mayat terbungkus kain dibawa ke dalam. (Dari mobil mayat). Saya pikir orang di rumah itu meninggal dunia," kata dia.

Banyak warga akhirnya tidak hanya menjumpai mobil penumpang tetapi juga tandu dan peti mati yang dibawa dari mobil jenazah di sana.

Dikatakan bahwa mobil mayat itu ditinggalkan di taman untuk waktu yang lama selama satu atau dua hari, dan itu benar-benar terlihat dari lantai dua rumah-rumah di sekitarnya.

Masyarakat sekitar memprotes perusahaan minpaku pada Januari 2021. Sementara berhenti tetapi berulang kembali tak berapa lama.

Perusahaan pemakaman swasta Jepang memasukkan mayat ke penginapan tradisional Jepang sebelum diproses lebih lanjut. (Foto Sankei)

Apakah itu dilakukan karena biayanya murah?

Menurut pejabat lingkungan dan lokal, penginapan pribadi ini dibuka oleh seorang pria asing sekitar musim semi lalu dengan seizin pemerintah kota.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini