News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pejabat Tinggi Beijing Akui Vaksin Covid-19 Buatan China Punya Efektivitas Rendah

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China, Gao Fu mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan dalam negeri punya efektivitas rendah.

"(Vaksin China) tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi," kata Gao saat konferensi pers pada Sabtu (10/4/2021) di Chengdu.

Dilansir Euro News, hingga saat ini China telah mendistribusikan vaksin Covid-19 buatannya ke berbagai negara.

Kebanyakan vaksin China dikirim ke Afrika, Amerika Selatan, dan Asia.

"Sekarang dalam pertimbangan formal apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi," kata Gao.

Baca juga: Usung Warna Tak Biasa, Varian Baru Mobil Listrik Mini Milik Wuling Mulai Debut di China

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Jepang Dimulai Hari Ini, Target 36 Juta Orang

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden)

Dia mengatakan mengubah jumlah dosis dan jarak waktu untuk dosis selanjutnya merupakan solusi "pasti" terkait kemanjuran.

China telah mengembangkan empat jenis vaksin Covid-19, lapor Al Jazeera.

Adapun yang paling terkenal yakni Sinovac memiliki tingkat efektivitas sebeasar 50,4 persen saat uji coba tahap akhir di Brasil.

Kendati demikian, kinerja vaksin ini mendapat nilai lebih tinggi di Indonesia dan Turki.

Pemerintah China pada Minggu (11/4/2021) belum memberi tanggapan apapun soal pernyataan Gao.

Baik mengenai tingkat efektivitas maupun kemungkinan perubahan rencana vaksinasi.

Makalah yang diterbitkan peneliti Brasil pada Minggu menemukan dua suntikan vaksin ketika diberikan lebih pendek dari tiga minggu, efektif 49,1 persen, di bawah ambang batas 50 persen yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Data dari subkelompok kecil menunjukkan bahwa tingkat kemanjuran meningkat menjadi 62,3 persen ketika dosis kedua diberikan dengan interval tiga minggu atau lebih lama.

Baca juga: Syarat Umrah Harus Vaksin Bersertifikat WHO, Indonesia Masih Tunggu Sertifikasi Sinovac

Baca juga: Peneliti Sebut Vaksin Sinovac Efektif Melawan Virus Mutasi B117, Tapi Tidak B1351

Guru di Kota Bandung menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel Karang Setra, Jalan Bungur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Sebagai perbandingan, vaksin yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech yang juga merupakan rejimen dua dosis terbukti 97 persen efektif.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini