TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menuduh Israel berada di balik serangan yang menargetkanfasilitas nuklir Natanz di pusat Provinsi Isfahan, Minggu (11/4/2021).
Insiden di Natanz ini disimpulkan aksi sabotase ke instalasi listrik. Namun sabotase itu disebutkan tidak berdampak signifikan.
Iran terus melanjutkan upaya pengayaan uranium, yang beberapa langkah lagi akan bisa mengarah ke kemampuan Iran memproduksi bom nuklir.
Mohammad Javad Zarif menyampaikan tuduhan itu sesudah bertemu Komite Keamanan Nasional Dewan Syura Iran. Demikian dikutip Kantor Berita Republik Islam (IRNA).
Dalam pertemuan tersebut, Zarif memberikan laporan rinci tentang pembicaraan Wina yang berlangsung pekan lalu.
Baca juga: PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran
Baca juga: Militer Iran Tak Ragu Genjot Produksi Senjata Secara Mandiri
Baca juga: NYT Sebut Pasukan Israel Serang Kapal Kargo Iran di Laut Merah
Zarif mengatakan perlunya perhatian elit dan warga, agar mereka tidak jatuh ke dalam perangkap yang ditetapkan oleh entitas Zionis (Israel).
Dia menjelaskan zionis ingin membalas dendam pada orang-orang Iran atas keberhasilan yang telah mereka capai meski di bawah embargo yang tidak adil.
"Tapi kami tidak akan membiarkan ini dan kami akan membalas dendam pada zionis atas praktik mereka," kata Zarif.
Zarif menekankan para pejabat entitas zionis telah secara terbuka menyatakan mereka tidak akan mengizinkan kemajuan apa pun dalam hal mencabut embargo terhadap Iran.
Dia mengatakan para pemimpin Israel membayangkan hari ini mereka telah mencapai tujuan mereka, tetapi mereka salah.
“Fasilitas nuklir Natanz hari ini lebih kuat dari sebelumnya, dan jika musuh membayangkan kita telah melemah dalam negosiasi nuklir, apa yang akan terjadi adalah tindakan pengecut ini akan memperkuat posisi kita dalam negosiasi,” imbuhnya.
Senin malam, saluran berita Kan Israel melaporkan, menurut sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya, dinas intelijen Israel (Mossad) berada di balik serangan terhadap situs nuklir Iran.
Belakangan, saluran yang sama mengutip sumber-sumber intelijen Israel yang mengatakan kerusakan yang disebabkan fasilitas nuklir Natanz besar.
Peralatan sentrifugal dari berbagai jenis rusak parah, menunjukkan serangan itu merusak kemampuan Iran memperkaya uranium.