News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Tenaga Medis Jepang yang Divaksinasi Covid-19 Baru 13 Persen

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tenaga medis di Jepang sedang divaksinasi Covid-19.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga saat ini baru 13 persen atau sekitar 600.000 tenaga kesehatan Jepang yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Jepang.

"Alokasi vaksin yang tidak mencukupi untuk staf medis sehingga per tanggal 13 April 2021 hanya sekitar 600.000 tenaga medis yang telah divaksinasi dua kali, yaitu 13 persen dari subyek yang divaksinasi," papar sumber Tribunnews.com, Kamis (15/4/2021).

Sekitar 4,7 juta tenaga medis Jepang baik perawat maupun dokter tercatat di Jepang seharusnya mendapatkan vaksinasi. Namun sampai dengan vaksinasi kedua baru sekitar 13 persen saja yang telah mendapatkan vaksin.

Di sisi lain, jumlah total vaksin yang diimpor hingga 29 Maret sekitar 2,35 juta, dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang hanya mengirimkan sekitar 1,26 juta untuk staf medis.

Baca juga: Antisipasi Covid-19, Relay Obor Olimpiade di Okinawa Jepang tak Berlangsung di Jalan Utama

Sejak tanggal 5 April, vaksin para lansia telah tiba di pemerintah setempat.

Akibatnya, terdapat situasi di mana lansia tiba di pemerintah daerah di mana vaksinasi kepada tenaga medis belum selesai dilakukan.

Akibatnya di beberapa tempat terjadi keterlambatan vaksinasi bagi lansia.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan telah mengizinkan pemerintah daerah untuk mengalihkannya mulai 12 April.

Dalam kasus vaksinasi lansia, masih ada kasus lanjutan di mana pemerintah daerah ternyata telah membuang porsi yang dibatalkan.

Satu botol vaksin untuk lima orang perlu digunakan dalam waktu 6 jam.

Di Kota Koriyama, Prefektur Fukushima, di mana satu dosis vaksin akhirnya dibuang pada tanggal 13 April.

Hal itu karena terjadi pembatalan secara medis dilakukan di tempat vaksinasi massal lebih dari 6 jam sehingga vaksin akhirnya harus dibuang.

"Adalah wajar untuk memberikan prioritas kepada staf medis sementara gelombang keempat pandemi mungkin muncul. Harus diketahui bahwa prioritas harus diberikan kepada tenaga medis dulu sebelum mereka menyuntikkan kepada kalangan lansia," papar Profesor Tomotoshi Iseki dari Universitas Josai, yang akrab dengan pengobatan komunitas.

Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini