News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanita Mengamuk di Pameran Mobil di China, Tuntut Uang Kembali setelah Ayahnya Alami Kecelakaan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita mengamuk di pameran mobil di China. Ia mengklaim rem yang rusak menyebabkan ayahnya kecelakaan dan menuntut pengembalian uang.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemilik mobil Tesla menyebabkan keributan di Pameran Industri Otomotif Internasional Shanghai pada hari Senin (19/4/2021).

Ia melompat ke atas mobil Tesla Model 3 untuk memprotes masalah kontrol kualitas pembuat mobil.

Wanita itu berdiri di atas mobil listrik dengan mengenakan kaus bertuliskan "Invisible Killer" dan "The Brakes Don't Work", menurut The Wall Street Journal.

Dalam video yang diposting ke media sosial, penjaga keamanan terlihat berusaha mengamankan wanita itu dari kerumunan menggunakan payung saat ia berteriak tentang Tesla yang memiliki rem rusak.

Baca juga: Apa itu Bitcoin? Mata Uang Digital yang Bisa Digunakan untuk Beli Mobil Tesla

Baca juga: Transmisi di Mobil Listriknya Pakai Layar Sentuh, Tesla Kembail Tuai Kontroversi

Setelah beberapa saat, dia akhirnya dibawa pergi oleh petugas keamanan.

Wanita yang mengamuk itu dilaporkan adalah pemilik Tesla yang ayahnya mengalami kecelakaan pada bulan Februari lalu.

Demikian menurut pernyataan yang dikeluarkan Tesla di media sosial China yang dilihat oleh Journal.

Ia mengklaim insiden itu adalah akibat dari rem yang rusak.

Ia juga menuntut pengembalian dana penuh terhadap mobilnya.

Sementara itu, Tesla mengatakan kecelakaan itu akibat kecepatan yang berlebihan, menurut pernyataan itu.

Seorang perwakilan Tesla mengatakan kepada Bloomberg, mereka telah mencoba menyelesaikan masalah tersebut tetapi tidak berhasil.

Dilansir Business Insider, insiden itu terjadi di tengah hubungan Tesla dengan para pejabat di China, pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, semakin tegang.

Regulator China meminta Tesla untuk melakukan pertemuan pada bulan Februari mengenai masalah yang dikeluhkan konsumen termasuk kebakaran baterai dan akselerasi yang tidak disengaja.

Pada Maret, beberapa outlet melaporkan bahwa Beijing telah membatasi penggunaan Tesla oleh militer dan personel terkait pemerintah lainnya karena masalah keamanan yang melibatkan kamera kendaraan.

CEO Elon Musk telah berusaha mendekati pemerintah China dengan tampil di konferensi pemerintah.

Co-founder dan CEO Tesla Elon Musk berbicara selama peluncuran Cybertruck Tesla bertenaga baterai listrik di Tesla Design Center di Hawthorne, California pada 21 November 2019. (FREDERIC J. BROWN / AFP)

Ia juga memuji tujuan iklim negara itu di televisi pemerintahan.

Setelah pertemuan Februari, Tesla mengatakan telah "sangat merefleksikan kekurangannya" dalam sebuah pernyataan yang diposting ke media sosial.

Berita itu juga muncul saat Tesla menghadapi pengawasan peraturan di Amerika Serikat.

Regulator federal mengatakan pada hari Senin (19/4/2021), mereka akan menyelidiki kecelakaan yang melibatkan Tesla tanpa pengemudi yang menewaskan dua orang di Texas pada hari Sabtu.

Dilansir Business Insider, tak ada orang di kursi sopir saat kecelakaan terjadi.

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Insider pada hari Senin (19/4/2021), Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan akan meninjau insiden itu.

"NHTSA mengetahui kecelakaan tragis yang melibatkan kendaraan Tesla di Houston, Texas," kata badan itu.

"NHTSA segera meluncurkan tim Investigasi Kecelakaan Khusus untuk menyelidiki kecelakaan itu."

"Kami secara aktif terlibat dengan penegak hukum lokal dan Tesla untuk mempelajari lebih lanjut tentang detail kecelakaan itu."

"Dan kami akan mengambil langkah yang sesuai saat kami memiliki lebih banyak informasi."

Badan Keselamatan Transportasi Nasional, yang meninjau insiden transportasi sipil, juga akan mengirim dua penyelidik untuk meninjau kecelakaan itu dan kebakaran pasca-kecelakaan, katanya Senin.

Kronologi Kecelakaan Mobil Tesla Tanpa Sopir

Insiden itu terjadi pada Sabtu malam di Spring, Texas, ketika sebuah mobil Tesla gagal berbelok dan akhirnya keluar dari jalan raya, menabrak pohon lalu terbakar, lapor stasiun televisi lokal KHOU.

Responden pertama menemukan mayat dua pria di dalam mobil yang hangus itu.

Satu korban berada di kursi penumpang depan dan satu lagi di kursi belakang.

Penyelidik menyatakan bahwa tidak ada yang mengemudikan mobil ketika kecelakaan terjadi, kata polisi kepada KHOU.

Baca juga: Menang Tender, Elon Musk Siap Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Bulan

Baca juga: Satelit Starlink Milik Elon Musk Nyaris Bertabrakan dengan OneWeb di Orbit Bumi

"Mereka (penyelidik) 100% yakin bahwa tidak ada seorang pun di kursi pengemudi yang mengemudikan kendaraan itu pada saat tabrakan," kata Polisi Harris County Precinct 4 Mark Herman kepada KHOU.

"Mereka merasa sangat yakin dengan melihat posisi jenazah setelah benturan bahwa tidak ada orang yang mengendarai kendaraan itu."

Baca juga: Kecelakaan Maut Mobil Terbelah Menjadi Dua, Tabrak Pohon hingga 3 Orang Tewas di Tempat

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir: 11 Orang Meninggal Dunia dan 98 Lainnya Terluka

NHTSA sudah menyelidiki peran Autopilot - sistem bantuan pengemudi canggih Tesla - dalam lebih dari 20 kecelakaan baru-baru ini.

Belum diketahui apakah memang Autopilot berperan pada saat kecelakaan terjadi.

Autopilot membuat beberapa tugas mengemudi berjalan otomatis, tetapi tidak membuat Tesla mengemudi sendiri.

Tesla telah menuai kritik selama bertahun-tahun karena cara Autopilot-nya, dan cara beberapa pengemudi yang menyalahgunakan sistem.

Banyak video telah muncul secara online tentang orang-orang yang tidur di kursi pengemudi atau tidak memperhatikan jalan, meskipun ada disclaimer dari Tesla bahwa sistem tersebut tetap memerlukan perhatian penuh dari pengemudi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita terkait Tesla lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini