TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kebocoran gas oksigen di sebuah rumah sakit India pada Rabu (21/4/2021) hingga menyebabkan 22 nyawa melayang.
Dilansir BBC, 22 pasien itu merupakan penderita Covid-19 yang menggunakan ventilator.
Insiden ini terjadi di Rumah Sakit Zakir Hussain di Kota Nashik.
Kejadian bermula saat pengisian ulang oksigen ke tangki penyimpanan rumah sakit.
Tidak jelas bagaimana awal mula kebocoran gas terjadi, namun puluhan pasien terputus suplai oksigennya hingga tewas saat kejadian.
Pejabat terkait mengatakan para pasien ini meninggal karena tidak ada pasokan oksigen selama 30 menit ke ventilator.
Baca juga: Guru Besar FKUI Menduga Ini 5 Hal Ini Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di India
Baca juga: Negara Bagian Maharashtra India Terapkan Pembatasan Lebih Ketat Sektor Perjalanan dan Perkantoran
"Kami akan menyelidiki masalah tersebut dan mengambil tindakan," kata Komisaris Kota, Kailash Jadhav.
Rumah sakit mendatangkan mobil tangki untuk mengisi ulang pasokan oksigen yang mulai menipis.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19, fasilitas kesehatan India runtuh bahkan beberapa rumah sakit kekurangan oksigen.
"Kami ingin tindakan tegas terhadap pelakunya," kata Amol Vyavhare, keluarga korban insiden ini.
Nenek Amol meninggal karena kekurangan oksigen saat kebocoran terjadi.
Vicky Jadhav, yang neneknya juga meninggal, mengatakan neneknya baik-baik saja ketika ia pergi dari rumah sakit untuk membawakan makanan.
"Saat itulah saya mendapat telepon bahwa dia menjadi kritis. Ketika saya bertanya kepada otoritas rumah sakit, mereka mengatakan bahwa tidak ada oksigen yang tersisa di rumah sakit."
Menurut beberapa video yang beredar, rumah sakit tampak diselimuti kabut putih tebal dan banyak orang yang panik.
Mengutip dari AP, lima dari 140 pasien Covid-19 telah dipindahkan ke rumah sakit lain.
Pemerintah negara bagian memerintahkan penyelidikan atas kebocoran tersebut, kata Menteri Kesehatan negara bagian, Rajesh Tope.
Komentar Perdana Menteri Narendra Modi
Perdana Menteri India Narendra Modi di Twitternya turut mengomentari insiden tersebut.
Dia menyebut kejadian itu menyedihkan karena banyak nyawa hilang.
Meskipun saat ini fasilitas kesehatan India menghadapi kesulitan, Modi tetap menolak untuk melakukan penguncian.
Pada Selasa lalu, PM Modi meminta agar pemerintah negara bagian tidak melakukan lockdown untuk menghindari kemerosotan ekonomi.
India adalah produsen utama vaksin Covid-19, namun terpaksa menunda pengiriman untuk fokus pada permintaan domestiknya.
Sejauh ini, India telah memberikan lebih dari 130 juta dosis vaksin di negara berpenduduk hampir 1,4 miliar tersebut sejak pertengahan Januari.
Hari ini, Kamis (22/4/2021) India kembali memecahkan rekor kasus harian global yakni 314.835 dalam 24 jam.
Total kasus infeksi di India sekarang mencapai 15,93 juta, sementara kematian naik 2.104 menjadi total 184.657, menurut data kementerian kesehatan terbaru, dikutip dari Reuters India.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)