News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yakinkan Mitra AS, Biden akan Bertemu Xi Jinping di KTT APEC di Peru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yakinkan Mitra AS, Biden akan Bertemu Xi Jinping di KTT APEC di Peru

Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari Cina Xi Jinping akan menghadiri hari pertama pertemuan puncak para pemimpin Asia-Pasifik pada hari Jumat (15/11) menjelang pertemuan tatap muka setelah kemenangan Donald Trump.

Biden dan Xi akan mengadakan pembicaraan pada hari Sabtu (16/11). Menurut seorang pejabat pemerintah AS, ini mungkin akan menjadi pertemuan terakhir antara para pemimpin ekonomi terbesar di dunia sebelum Trump dilantik pada bulan Januari.

Presiden terpilih dari Partai Republik itu telah mengisyaratkan pendekatan konfrontatif terhadap Beijing untuk masa jabatan keduanya.

Xi dan Biden tiba di Lima pada hari Kamis (14/11) bersama dengan para pemimpin dunia lainnya untuk pertemuan dua hari para kepala negara dari kelompok Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

APEC, yang dibentuk pada tahun 1989 dengan tujuan liberalisasi perdagangan regional, menyatukan 21 negara yang secara bersama-sama mewakili sekitar 60 persen dari PDB dunia dan lebih dari 40 persen perdagangan global.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Program pertemuan puncak tersebut difokuskan pada perdagangan dan investasi untuk apa yang oleh para pendukungnya disebut sebagai pertumbuhan yang inklusif.

Namun ketidakpastian atas langkah presiden terpilih Donald Trump telah mengaburkan sejumlah agenda internasional, seperti halnya untuk konferensi iklim COP29 yang sedang berlangsung di Azerbaijan, dan pertemuan puncak KTT G20 di Rio de Janeiro minggu depan.

Agenda America First Donald Trump didasarkan pada kebijakan perdagangan proteksionis, peningkatan ekstraksi bahan bakar fosil dalam negeri, dan menghindari konflik luar negeri.

Kekhawatiran akan kebijakan perdagangan Trump

Pada hari Kamis, para menteri APEC, termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengadakan pertemuan secara tertutup di Lima untuk mengatur suasana pertemuan puncak berikutnya. Trump mengumumkan minggu ini bahwa ia akan mengganti Blinken dengan Senator Marco Rubio, seorang yang dikenal dengan kebijakan agresif terhadap Cina.

Cina adalah sekutu Rusia dan Korea Utara, dan sedang membangun kapasitas militernya sendiri sambil meningkatkan tekanan pada Taiwan, yang diklaim sebagai bagian dari wilayahnya.

Cina juga memperluas jangkauannya ke Amerika Latin melalui infrastruktur dan proyek-proyek lain di bawah proyek Belt and Road Initiative.

Sementara itu, Biden pada hari Jumat akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, sekutu utama AS di Asia. Saat bepergian dengan Biden, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan negara-negara mitra akan mengumumkan pembentukan sekretariat untuk memastikan aliansi mereka akan tetap dipertimbangkan dalam kebijakan Amerika.

Cina bukan satu-satunya negara yang menjadi sasaran ekonomi Trump. Pemimpin AS yang baru itu mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen atau lebih atas barang-barang yang berasal dari Meksiko.

Pelabuhan baru di Peru pangkas waktu pengiriman barang ke Cina

Pada hari Kamis, Xi Jinping meresmikan pelabuhan pertama yang didanai Cina di Chancay, sebelah utara Lima. Seorang pejabat senior AS memperingatkan negara-negara Amerika Latin agar waspada terhadap investasi dari Cina.

Pengoperasian Pelabuhan Chancay akan memangkas waktu pengiriman barang ke Cina selama 10 hari. Menteri ekonomi Peru pada bulan Juni mengatakan negara-negara tetangga secara aktif mengubah rantai pasokan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari pelabuhan tersebut, yang total investasinya akan mencapai $3,5 miliar.

Menjelang peresmian di pelabuhan tersebut, 60 kilometer di utara Lima, penduduk setempat mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa pembangunan tersebut tidak meningkatkan prospek ekonomi. Sebaliknya, mereka mengatakan pelabuhan tersebut telah menghambat kemampuan mereka untuk menangkap ikan dan mengancam mata pencaharian.

Ketidakpuasan telah terjadi di lingkungan kelas menengah di luar Pusat Konvensi Lima, tempat konferensi APEC diadakan. Penghalang logam dan polisi yang dilengkapi dengan perlengkapan antihuru-hara mengelilingi perimeter para pengunjuk rasa melancarkan protes. Peru telah mengerahkan lebih dari 13.000 anggota angkatan bersenjata untuk menjaga perdamaian di Lima.

ae/hp (AFP, AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini