News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertaruhkan Hubungan dengan Turki, Biden Siap Nyatakan Genosida atas Serangan Ottoman pada Armenia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang pengesahan Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, pada 6 Maret 2021.

Janji serupa pernah dikatakan Presiden Obama, namun resolusi itu tidak ia penuhi.

Turki Umumkan 2 Kematian Pertama Kasus Covid-19 (AFP)

Baca juga: Antisipasi Serangan Drone, Pusdik Kavaleri Pelajari Perang Azerbaijan-Armenia

Baca juga: Buntut Kasus Pembunuhan George Floyd, Presiden AS Joe Biden Desak Reformasi Kepolisian

Selama delapan tahun masa kepresidenannya, Obama menghindari penggunaan "genosida" saat memperingati peristiwa pada April itu.

Sebab Turki merupakan mitra kunci dalam perang melawan ISIS.

Pada 2019, Senat mengeluarkan resolusi yang secara resmi mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia dari 1915 hingga 1923 sebagai genosida.

Sebelum pengesahannya, pemerintahan Trump membatalkan hasil voting itu berkaitan dengan hubungan diplomatik dengan Turki.

Biden belum berbicara dengan Erdogan sejak menjabat.

Namun Presiden Erdogan diperkirakan akan berpartisipasi dalam KTT Iklim yang diselenggarakan Biden pada Kamis dan Jumat.

Apa Itu Genosida Armenia?

Erzurum saat ini menjadi kota yang memiliki sejarah dari berbagai negara seperti Turki, Arab, Armenia, dan Rusia. () (via Kompas.com)

Wikipedia menyebut kejadian antara Kekaisaran Ottoman dengan bangsa Armenia ini sebagai 'Pembantaian Armenia' atau 'Genosida Armenia'.

Kejadian ini merupakan pemusnahan sistematik oleh Kesultanan Utsmaniyah terhadap penduduk Armenia yang merupakan minoritas di kawasan yang saat ini menjadi Republik Turki.

Peristiwa ini dimulai sejak April 1915, terjadi selama dan setelah Perang Dunia I.

Penduduk Armenia dibantai dengan cara kerja paksa, hingga perjalanan mematikan ke Gurun Suriah.

Diperkirakan 1 juta hingga 1,5 juta orang Armenia menjadi korban.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini