Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengungkapkan deklarasi darurat ketiga di Jepang akan dilakukan mulai 25 April sampai dengan 11 Mei 2021 jika disetujui tim ahli, Jumat (23/4/2021).
"Dari Tokyo, Osaka, Hyogo, dan Kyoto telah mengirimkan permintaan untuk deklarasi darurat. Demikian pula dari Ehime permintaan untuk tindakan prioritas," kata PM Suga, Kamis (22/4/2021) malam.
PM Suga ingin mengantisipasi penyebaran corona dan menekan serendah mungkin penyebaran virus tersebut.
"Kami ingin memusatkan perhatian pada upaya menekan serendah mungkin penyebaran infeksi corona terutama di saat Golden Week akan dimulai minggu depan," kata Suga.
Untuk itu besok, PM Suga akan berkonsultasi dengan tim ahli untuk jangka waktu penerapan deklarasi darurat ketiga Jepang tersebut.
"Setidaknya kami sedang memperkirakan deklarasi darurat antara 25 April sampai dengan 11 Mei 2021, dan akan diputuskan Jumat (23/4/2021), setelah berkonsultasi dengan tim ahli," paparnya.
Baca juga: Deklarasi Darurat Covid-19 Jepang Tidak Ada Kaitannya dengan Olimpiade
Menyusul penyebaran virus corona baru, pemerintah berkoordinasi untuk mengeluarkan keadaan darurat, dan Perdana Menteri Suga bertemu dengan Menteri Revitalisasi Ekonomi Nishimura dan Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Tamura di Kantor Perdana Menteri pada malam tanggal 22 April kemarin.
"Sub Komite Penanggulangan Kebijakan Dasar pada tanggal 23 April ini akan melakukan rapat. Saya juga telah memberi tahu hal ini kepada partai berkuasa. Jika disetujui, kantor pusat tanggapan pemerintah akan secara resmi memutuskan untuk mengeluarkan deklarasi tersebut," kata Suga.
Ini adalah ketiga kalinya deklarasi darurat Covid-19 dikeluarkan, setelah April dan Januari 2020.
"Tindakan Prioritas untuk mencegah penyebaran di Prefektur Ehime dari tanggal 25 bulan ini hingga tanggal 11 bulan depan."
Selain itu, prefektur Miyagi dan Okinawa, di mana "tindakan prioritas" telah diterapkan, akan berkonsultasi dengan sub-komite pada tanggal 23 April untuk memperpanjang tenggat waktu dari tanggal 5 Mei menjadi tanggal 11 Mei 2021.
Baca juga: Udon Jepang Dijual Untuk Kalangan Muslim, Rencana Daftar ke LPPOM MUI
Menteri Revitalisasi Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengomentari, "Tindakan tegas terhadap libur panjang. Kami ingin bekerja sama dengan semua orang untuk menghentikan penyebaran infeksi dengan mengambil langkah-langkah secara intensif selama liburan Golden Week. Di wilayah Kansai itu telah menyebar hingga meningkat pesat serta menyebar sampai ke wilayah metropolitan Tokyo juga."
Di sisi lain, Nishimura menunjukkan bahwa ada risiko orang yang datang dari Tokyo ke tiga prefektur yakni Saitama, Chiba, dan Kanagawa.
"Kami sedang melakukan penyesuaian akhir agar orang tidak berkumpul di tiga prefektur, sementara karena adanya kemungkinan tindakan tidak bisa minum alkohol di Tokyo nantinya," jelasnya.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com