News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

6 Poin Pidato Pertama Joe Biden di Kongres AS, Bahas Rencana Pemulihan Ekonomi hingga Imigrasi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berpidato di sesi gabungan Kongres saat Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertepuk tangan di Capitol AS di Washington, DC, pada 28 April 2021. Biden menyerukan rencana pemulihan ekonomi yang berfokus pada pekerjaan, infrastruktur, perawatan anak, dan pendidikan.

Pada 2008, Obama mengatakan dia akan menyisihkan keluarga yang berpenghasilan di bawah $ 250.000 dari kenaikan pajak.

Namun Partai Republik sangat tidak mungkin untuk mendukung proposal "Rencana Keluarga Amerika" terbaru itu.

"Ada komponen individu yang konservatif mungkin lebih mendukung, tetapi paket penuh $ 2 triliun, yang dibiayai oleh pajak baru yang besar, benar-benar bukan permulaan bagi Partai Republik," ujar Brian Riedl, pakar anggaran di Institut Manhattan.

2. Joe Biden ingin Kongres melanjutkan reformasi perawatan kesehatan dan menaikkan upah minimum

Biden mendesak Kongres untuk menaikkan upah minimum federal, yang tidak pernah naik dari $ 7,25 per jam sejak 2009.

"Tidak ada yang harus bekerja 40 jam seminggu dan masih hidup di bawah garis kemiskinan," katanya.

Demokrat mendukung kenaikan upah minimum tetapi masih berdebat dengan jumlahnya.

Beberapa orang seperti Senator Bernie Sanders mendorong upah minimum $ 15 per jam, sementara yang lain seperti Senator Joe Manchin menyarankan upah yang lebih rendah seperti $ 11 per jam.

Biden juga meminta anggota parlemen untuk turun tangan dan menurunkan biaya obat, sebuah inisiatif yang dilaporkan dihapus dari paket ekonomi keduanya.

"Ayo lakukan apa yang selalu kita bicarakan," kata presiden.

"Mari beri Medicare kekuatan untuk menghemat ratusan miliar dolar dengan menegosiasikan harga yang lebih rendah untuk obat resep."

Biden mengusulkan perpanjangan subsidi asuransi kesehatan untuk Undang-Undang Perawatan Terjangkau sebagai bagian dari program pengeluarannya.

Ia juga memberikan dukungannya di balik PRO Act, sebuah RUU untuk memudahkan pekerja berserikat.

Namun RUU itu terhenti di Senat, karena tidak dapat melewati batas 60 suara yang dikenal sebagai filibuster.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini