"Menurut saya tidak perlu uji coba Olimpiade dalam situasi ini. Saya ingin Anda lebih memikirkan warga negara yang sabar," kata dia.
"Sementara jumlah orang yang terinfeksi virus corona meningkat dengan cepat karena pengaruh strain mutan dan vaksinasi tertunda, jika puluhan ribu orang masuk ke Jepang selama Olimpiade. Maka wajar jika ketidakpercayaan dan kecemasan akan menyebar kepada warga," kata Profesor Akihara.
Akihara juga mengatakan perlu adanya tindakan khusus menahan masyarakat agar tetap di rumah.
"Kalau ke luar rumah saya meragukan masyarakat bisa menjaga jarak antara penonton dapat terjaga," ujarnya.
"Pemerintah perlu mengirim pesan kepada warga, 'Mari lakukan yang terbaik dengan sedikit perhatian lebih.' Tindakan yang berdampak, seperti deklarasi situasi, dapat diharapkan untuk dilakukan perubahan perilaku tertentu. Sudah waktunya untuk meluncurkannya," kata Profesor Akihara mengenai tindakan di masa depan.
Baca juga: Olimpiade Jepang Tanpa Penonton, Akan Mengakibatkan Kerugian Rp11,7 Triliun
"Masa liburan Golden Week ini adalah kesempatan untuk mengendalikan infeksi. Anda tidak harus pergi ke sekolah atau bekerja, dan Anda dapat mengurangi jumlah orang. Jika Anda benar-benar tinggal di rumah, Anda dapat mengontrol penyebaran infeksi," kata seorang warga.
Kecepatan penyebaran infeksi virus corona diperkirakan akan meningkat lagi setelah berakhirnya liburan Golden Week.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.