Sementara itu, tingkat vaksinasi di Jepang juga terbilang paling rendah di antara negara-negara maju lainnya.
Baca juga: Atlet Olimpiade Indonesia Dipastikan Berangkat ke Olimpiade Naik Psawat Kelas Bisnis
Pejabat IOC dan perencana dari Tokyo sendiri bersikeras bahwa Olimpiade Tokyo akan berlangsung dengan cara yang aman dan terjamin.
Penonton asing telah dilarang dan perencana mengeluarkan buku pedoman aturan yang rumit pada bulan lalu yang bertujuan untuk mencegah infeksi virus corona.
Namun, sebuah survei opini publik, yang dilakukan dari 7 Mei hingga 9 Mei oleh harian Yomiuri Shimbun, menunjukkan bahwa 59 persen warga Jepang menginginkan Olimpiade Tokyo dibatalkan.
Sedangkan 39 persen warga Jepang mengatakan bahwa Olimpiade Tokyo harus diadakan.
Di survei tersebut, penundaan tidak ditawarkan sebagai opsi.
Baca juga: Atlet Olimpiade Indonesia dapat Penerbangan Kelas Bisnis, NOC Buka Peluang Kerjasama Dengan Maskapai
Survei lain yang dilakukan pada akhir pekan oleh TBS News menemukan bahwa 65 persen warga Jepang menginginkan Olimpiade Tokyo dibatalkan atau ditunda lagi.
Sebanyak 37 persen memilih untuk membatalkan acara sama sekali dan 28 persen menyerukan penundaan lagi.
Selain itu, lebih dari 300.000 orang telah menandatangani petisi untuk membatalkan Olimpiade Tokyo dalam kampanye Stop Tokyo Olympics.
Petisi yang diluncurkan Kenji Utsunomiya itu mendapat dukungan tersebut dalam waktu sekitar lima hari sejak diunggahnya.
Kenji Utsunomiya adalah seorang pengacara yang telah beberapa kali mencalonkan diri sebagai gubernur Tokyo.
Berita lain seputar Olimpiade Tokyo 2020
(Tribunnews.com/Rica Agustina)