Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pemerintah membawa permasalahan Palestina di sejumlah sidang internasional seperti sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama negara-negara Islam (OKI), hingga sidang ASEAN.
Pasalnya, perlakuan teroris Israel menurutnya sudah tidak dapat ditolerir, karena memperlakukan anak-anak dan ibu-ibu serta orang tua dari kalangan rakyat Palestina di kota Yerussalem dengan sangat kasar.
“Dunia harus mengutuk dan menghentikan tindakan para tentara israel yang biadab tersebut,” kata Anwar Abbas kepada Tribunnews, Rabu (12/5/2021).
MUI menyerukan agar dunia harus bisa mengakhiri dan menghentikan semua bentuk penjajahan di atas muka bumi, terutama di Baitul Maqdis atau Yerussalem agar bisa menciptakan kedamaian di dunia.
Baca juga: Jubir PBB: 900 Warga Palestina di Yerusalem Timur Terluka Akibat Bentrok dengan Tentara Israel
Israel, di samping sudah merampok dan merampas tanah dari rakyat Palestina, mereka juga telah mengekang kebebasan umat Islam Palestina untuk beribadah.
Bahkan tentara Israel menembaki warga Palestina yang sedang beribadah, ditendang, diseret, dan membunuh anak-anak tanpa ada sedikitpun rasa kasihan.
Baca juga: MUI : Kekejaman Israel Harus Dilawan dan Dihentikan dengan Berbagai Cara
“Hal ini jelas-jelas tidak bisa kita terima dan tidak bisa kita biarkan. Untuk itu umat islam di seluruh dunia harus bersatu dan tidak boleh tinggal diam,” tegas Anwar Abbas.
MUI menyerukan agar dunia Islam memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut.
Tindakan ini diharapkan agar pemerintah israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama harus bisa menghormati hak-hak orang lain terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina.
“Umat islam dan warga dunia harus memberikan perlawanan dengan berbagai cara agar hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang dilakukan oleh israel tersebut dapat dihapus dan dihentikan,” tegasnya.
PBB mencatat, sebanyak 900 orang warga Palestina di Yerusalem Timur terluka akibat bentrok dengan teroris Israel dalam rentang waktu 7 hingga 10 Mei 2021.
Jumlah ini belum termasuk 200 warga Palestina yang juga terluka di Tepi Barat atau West Bank, berdasarkan laporan PBB yang disampaikan juru bicara kantor hak asasi PBB Rupert Colville di Jenewa pada Selasa (11/5/2021).