News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Gaza

Erdogan Desak Komunitas Internasional Berikan Pelajaran kepada Israel

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah demonstran Palestina selama protes anti-Israel atas ketegangan di Yerusalem, di pos pemeriksaan Qalandiya antara Ramallah dan Yerusalem, di Tepi Barat pada 11 Mei 2021.

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak komunitas internasional untuk memberikan pelajaran kepada Israel, yang terus melakukan serangan kepada warga Palestina di Yerusalem dan Gaza.

Erdogan menyatakan Turki tengah berusaha membuat komunitas internasional untuk memberikan pelajaran kepada Israel, "yang tidak memiliki hukum, keadilan dan hati nurani."

Hal itu disampaikan Erdogan saat berbincang melalui sambungan telepon dengan Priden Nigeria Muhammadu Buhari pada Kamis (13/5/2021) malam waktu setempat, seperti dilansir Kantor berita Anadolu, Jumat (14/5/2021).

Dua pemimpin membahas sikap internasional yang diperlukan terhadap Israel dalam menanggapi serangan tidak manusiawi terhadap Palestina.

Erdogan mengatakan ia mengharapkan Nigeria untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina di tengah serangan terbaru Israel di Yerusalem dan Gaza.

Dia menggarisbawahi bahwa dia mengharapkan Nigeria untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina dalam tujuan yang sah ini.

Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan 103 orang tewas, termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sementara sebanyak 580 orang lainnya terluka.

Tujuh warga Israel tewas dalam kekerasan baru-baru ini -- enam dalam serangan roket, selain seorang tentara yang tewas ketika rudal berpemandu anti-tank menghantam jipnya.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu yang Terjebak di Konflik Israel-Palestina, Anggap Setiap Rumah Bisa Jadi Kuburan

Ketegangan telah berjalan tinggi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki selama sebulan terakhir karena pemukim Israel telah berulang kali bentrok dengan penduduk menyusul perintah pengadilan untuk penggusuran keluarga Palestina di daerah itu.

Mahkamah Agung Israel kemudian menunda sidang tentang masalah ini.

Warga Palestina yang berunjuk rasa dalam solidaritas dengan penduduk Syekh Jarrah juga telah menjadi sasaran pasukan Israel dan kelompok pemukim.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam langkah yang belum pernah diakui oleh komunitas internasional.(Anadolu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini