TRIBUNNEWS.COM - Genjatan senjata selama tiga hari untuk menghormati perayaan Idul Fitri 2021, yang disepakati Taliban dan pemerintah Afghanistan mulai berlaku.
Kesepakatan sementara yang dimulai pada Kamis (13/5/2021) merupakan usulan dari Taliban dan mendapat persetujuan dari Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Ketegangan di Afghanistan meningkat sejak Amerika Serikat (AS) melewatkan tenggat waktu 1 Mei 2021 yang disepakati dengan Taliban tahun lalu untuk menarik semua tentaranya.
Melansir Al Jazeera, gencatan senjata terbaru ini tercatat sebagai jeda keempat dalam pertempuran yang berlangsung hampir 20 tahun antar dua kekuatan tersebut.
Baca juga: Serangan Bom Pinggir Jalan Hantam Bus di Afghanistan, 11 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Baca juga: 68 Orang Tewas, RI Kutuk Serangan Brutal yang Sasar Sekolah di Afghanistan
Meski demikian, diharapkan gencatan senjata ini dapat memberi kelonggaran bagi keluarga Afghanistan untuk merayakan Idul Fitri 2021.
Filio Kontrafouri dari Al Jazeera, melaporkan dari Kabul, mengatakan warga Afghanistan yang telah lama menderita dari kekerasan yang sedang berlangsung menghela napas lega.
"Sangat menyegarkan melihat keluarga dengan anak-anak yang berjalan di sekitar Kabul pagi ini bisa sedikit terpengaruh oleh gencatan senjata," katanya.
Taliban dan pemerintah Afghanistan meluncurkan pembicaraan damai pada September tahun lalu, tetapi kemajuan terhenti meskipun ada upaya internasional untuk memulai negosiasi.
Gencatan senjata di masa lalu sebagian besar telah dilaksanakan dan secara luas dianggap sebagai latihan oleh kepemimpinan Taliban untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kendali yang kuat atas berbagai faksi di seluruh negeri yang membentuk gerakan garis keras.
Baca juga: AS Sambut Baik Gencatan Senjata 3 Hari untuk Hormati Perayaan Idul Fitri yang Diumumkan Taliban
Baca juga: Menandai Perayaan Idul Fitri, Taliban Umumkan Gencatan Senjata Selama Tiga Hari
AS Tarik Pasukan 11 September 2021
AS dan NATO telah berjanji untuk menarik pasukan mereka pada 11 September 2021.
Sementara Taliban menghindari keterlibatan pasukan AS, mereka telah meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan.
Sebelumnya, pada Sabtu (8/5/2021), serangkaian ledakan bom di luar sebuah sekolah di Kabul menewaskan puluhan orang, kebanyakan pelajar.
Para pejabat menyalahkan Taliban yang menyangkal mereka terlibat dalam pemboman itu dan mengutuknya.