TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM - Militer Israel tengah mempersiapkan serangan darat ke wilayah Jalur Gaza, Palestina.
Tentara Israel, Jumat (14/5/2021) pagi mengklarifikasi, pasukannya belum memasuki Jalur Gaza seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, menyalahkan masalah komunikasi internal atas kebingungan tersebut.
Tepat setelah tengah malam, tentara mengirim pesan ke media yang mengatakan pasukan berada di Jalur Gaza, dan ini dikonfirmasi oleh juru bicara militer kepada AFP.
"Pesawat dan pasukan Israel di darat sedang melakukan serangan di Jalur Gaza," kata tentara Israel dalam pesan singkat.
Juru bicara militer John Conricus mengonfirmasi eskalasi tanpa merinci skala operasi.
Baca juga: Serangan Jet Tempur Israel Makin Membabi Buta, Korban Meninggal di Gaza Naik Jadi 83 Orang
"Kami siap, dan terus mempersiapkan berbagai skenario," kata Conricus, menggambarkan serangan darat sebagai "satu skenario".
Sebelumnya Israel mengatakan mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza dan memanggil 9.000 cadangan.
Menjelang kemungkinan invasi darat ke wilayah yang diperintah Hamas, ketika dua musuh bebuyutan itu semakin dekat ke perang habis-habisan.
Mengunjungi baterai pertahanan roket, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada pasukan agar bersiap untuk kampanye panjang melawan Hamas.
"Ini akan membutuhkan lebih banyak waktu, tetapi ... kami akan mencapai tujuan kami - memulihkan perdamaian di negara Israel," katanya.
Di Gaza, fotografer AFP mengatakan orang-orang mengevakuasi rumah mereka di bagian timur laut daerah kantong menjelang kemungkinan serangan Israel.
Dengan Hamas, kelompok Islam yang mengendalikan Gaza, memperingatkan tanggapan berat terhadap kemungkinan serangan darat.
Baca juga: Kapal Perang China Merapat ke Perairan Indonesia, Komisi I DPR Minta Pemerintah Waspada
Dua jam kemudian setelah mengumumkan masuknya pasukan darat ke kantong Palestina, tentara menerbitkan klarifikasi yang mengatakan tidak ada tentara di Gaza.
Meski demikian, aksi tersebut terus berlanjut, dengan Israel membombardir Gaza dengan artileri dan serangan udara pada Jumat (14/5/2021).
Sebagai tanggapan atas rentetan tembakan roket baru dari daerah kantong yang dikelola Hamas, dalam intensifikasi konflik yang kini telah merenggut lebih dari 100 nyawa warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 103 warga Palestina, termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita, dengan 530 orang terluka.
Kelompok militan Hamas dan Jihad Islam telah mengkonfirmasi 20 kematian dalam barisan mereka, meskipun Israel mengatakan jumlah itu jauh lebih tinggi.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Mengenal Hamas, Kelompok Militan Palestina | Presiden Erdogan Telepon Putin
Tujuh orang tewas di Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia 6 tahun.
Pasukan keamanan Israel juga telah bergegas untuk menahan kerusuhan mematikan antara orang Yahudi dan Arab, dan proyektil telah ditembakkan dari Lebanon.
Pada Jumat pagi menunjukkan bola api besar yang mengubah langit malam menjadi oranye di Gaza yang padat, sementara roket terlihat melintasi udara menuju Israel.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Dewan Keamanan akan bertemu pada Minggu untuk membahas konflik tersebut.
Dengan Sekretaris Jenderal badan dunia itu menyerukan segera penurunan eskalasi dan penghentian permusuhan.
"Terlalu banyak warga sipil tak berdosa telah tewas," cuit Antonio Guterres.
"Konflik ini hanya dapat meningkatkan radikalisasi dan ekstremisme di seluruh wilayah," katanya. (Serambi Indonesia/M Nur Pakar)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Israel Persiapkan Serangan Darat ke Jalur Gaza, 9.000 Pasukan Cadangan Dipanggil
M Nur Pakar