TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Palestina.
Hal itu disampaikan dalam cuitannya di akun Twitter @jokowi, Sabtu (15/5/2021).
Jokowi menyebut, Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang telah mengakibatkan ratusan jiwa meninggal.
Bahkan, perempuan dan anak-anak juga turut menjadi korban dalam serangan tersebut.
Ia kemudian mendesak agar agresi Israel harus segera dihentikan.
"Indonesia strongly condemns Israeli’s attacks which has resulted in the loss of lives of hundreds, including women and children. Israel aggression must be put to a stop."
"(Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang menelan korban ratusan jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan)" tulis Jokowi.
Baca juga: Indonesia dan Malaysia Desak Dewan Keamanan PBB Menghentikan Kekerasan oleh Israel
Presiden Jokowi telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara terkait situasi memprihatinkan yang terjadi di Palestina.
"In the last few days, I spoke to President of Turkey, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM of Singapore, President of Afghanistan, Sultan Brunei Darussalam and PM of Malaysia (15/05)"
"(Dalam beberapa hari terakhir, saya berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darussalam dan PM Malaysia (15/05)" ungkapnya.
"We spoke about global developments, including the follow-up of ASEAN Leaders Meeting #ALM, developments in Afghanistan and the very worisome situation in Palestine."
"(Kami berbicara tentang perkembangan global, termasuk tindak lanjut dari ASEAN Leaders Meeting #ALM , perkembangan di Afghanistan dan situasi yang sangat memprihatinkan di Palestina)" jelas Jokowi.
Baca juga: Cerita Korban Serangan Israel di Palestina: Ini Perang Terburuk dalam Hidup Saya, Benar-benar Kejam
Warga Palestina Tinggalkan Rumah
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, PBB mengatakan, diperkirakan 10.000 warga Palestina meninggalkan rumah mereka di Gaza untuk berlindung dari serangan Israel.
Ribuan orang tersebut, saat ini tinggal di gedung sekolah yang dikelola PBB di Gaza Utara.
Warga Palestina yang tinggal di daerah dekat perbatasan Gaza-Israel meninggalkan rumah mereka dengan truk pickup, keledai, dan berjalan kaki.
"Kami khawatir pada anak-anak kami, yang berteriak dan gemetar," kata salah satu pengungsi yang pergi dari rumahnya, Hedaia Maarouf dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Serangan Israel di Kamp Shati Gaza Tewaskan 10 Orang Termasuk 8 Anak-anak, Semuanya Anggota Keluarga
PBB juga mengatakan lebih dari 200 rumah dan 24 sekolah di Gaza hancur atau rusak parah karena serangan udara Israel dalam lima hari terakhir.
Akses air bersih terancam terbatas karena pemadaman listrik dan kerusakan jaringan pipa.
Hamas pada Sabtu pagi ini, menembakkan serangkaian roket lagi ke arah Israel dan menghantam Kota Ashdod.
Sembilan warga Israel dilaporkan tewas.
Tentara Israel mengatakan, ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di negara Yahudi itu hingga mereka menambah pasukan ke beberapa titik.
Baca juga: Presiden AS Condong Dukung Israel, Politikus Demokrat Sindir Biden Tak Peduli Korban Palestina
Sementara itu, kekerasan sedang terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat.
Setidaknya 11 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Diketahui, konflik Palestina-Israel kembali memanas sejak awal Ramadhan 2021 dan meledak karena dipicu ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980.
Meski Israel mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota, mayoritas komunitas internasional tidak mengakui.
Baca juga: Israel Makin Brutal, Korban Jiwa Melonjak Jadi 137 Orang Termasuk 36 Anak Palestina dan 920 Cedera
(Tribunnews.com/Nuryanti/Ika Nur Cahyani)