Orang yang divaksinasi penuh artinya orang-orang yang dua minggu melewati dosis vaksin Covid-19 terakhir yang dibutuhkan.
Dr Walensky kemudian mengatakan bahwa perubahan pedoman tidak dimaksudkan sebagai rayuan agar lebih banyak orang yang divaksinasi.
Baca juga: Jelang Lebaran, Google Doodle Kembali Ingatkan soal Pencegahan Covid-19, Pakai Masker dan Jaga Jarak
Baca juga: Terjebak dengan Ratusan Juta Stok Tak Terjual, Produsen Masker AS Minta Bantuan Administrasi Biden
Ia menyebut bahwa CDC telah "mengikuti ilmu pengetahuan" dalam membuat keputusannya.
Ia juga mengatakan bahwa keputusan itu juga tidak berdasarkan tekanan publik tetapi keefektifan vaksin.
Meski begitu, Dr Walensky memperingatkan bahwa jika situasinya menjadi lebih buruk lagi, CDC mungkin harus mengubah pedomannya.
Dr Walensky menambahkan bahwa pedoman tentang pemakaian masker di pesawat, bus, atau kereta api tidak berubah.
Masker tetap harus dipakai saat bepergian dan di bandara serta stasiun.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa lokasi seperti fasilitas kesehatan harus mengikuti pedoman keamanan infeksi mereka sendiri.
Baca juga: Brasil Hentikan Produksi Vaksin AstraZeneca karena Kekurangan Bahan
Baca juga: Hasil Penelitian Jepang: Vaksin Pfizer Dapat Mencegah Infeksi Mutan Covid-19 Inggris
"Ini momen yang menarik dan kuat. Ini hanya bisa terjadi karena upaya banyak orang yang memastikan bahwa kita memiliki administrasi cepat tiga vaksin yang aman dan efektif," ujarnya.
Dr Walensky memberi tahu orang Amerika yang tidak divaksinasi bahwa mereka harus terus memakai masker, sambil mendesak mereka untuk divaksinasi sesegera mungkin.
Lebih dari 32,8 juta orang telah dinyatakan positif Covid-19 di Amerika Serikat selama pandemi, dengan 583.000 kematian disebabkan olehnya.(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Willem jonata)
Berita lainnya seputar penanganan Covid-19
sebagian artikel ini sudah tayang di KONTAN, dengan judul: Singapura berlakukan lockdown sebulan mulai esok