TRIBUNNEWS.COM, GAZA — Pesawat tempur Israel membombardir dua bangunan Kementerian di Jalur Gaza, pada Minggu (16/5/2021) waktu setempat.
Kantor berita Turki, Anadolu, Senin (17/5/2021) melaporkan dua bangunan itu adalah kantor kementerian tenaga kerja dan pembangunan sosial Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, ketua kantor media pemerintah Palestina Salama Marouf mengatakan gedung Kementerian Tenaga Kerja benar-benar hancur, sementara gedung Kementerian Pembangunan Sosial mengalami kerusakan parah.
Serangan udara Israel ini terjadi sehari setelah pemboman Israel terhadap menara di Gaza yang menampung kantor-kantor media termasuk Associated Press dan Al Jazeera.
Sejauh ini korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza naik menjadi 197 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan.
Hal ini menurut data Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir Kantor Berita Anadolu, Senin (17/5/2021).
Meskipun dunia internasional mengecam serangan mematikannya, Israel tetap melanjutkan serangannya di Gaza pada Sabtu malam hingga Minggu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan 42 warga Palestina, termasuk 10 perempuan dan 16 anak-anak, kehilangan nyawa mereka dalam serangan yang dilakukan Israel sejak tengah malam.
Sementara jumlah korban luka mencapai 1.235 orang.
Petugas hubungan Arab dan Turki kementerian Kesehatan, Anwar Atallah mengatakan kepada Anadolu, serangan Israel itu menyebabkan kehancuran besar, dan banyak korban tewas.
Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadan lalu hingga menyebar ke Gaza setelah kelompok-kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, jika mereka tidak dihentikan.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Kota ini menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Baca juga: Korban Tewas Naik Jadi 181 Orang Akibat Serangan Israel di Gaza
Sebelumnya dilaporkan korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza naik menjadi 181 orang, termasuk 31 wanita dan 52 anak-anak hingga pada Minggu (16/5/2021).
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pasukan darat telah mengambil bagian dalam serangan pra-fajar selama 40 menit, tidak ada yang menyeberang ke Jalur Gaza, di tengah konflik yang telah memasuki hari kelima tanpa tanda-tanda mereda.