TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan Hussam Abu Harbeed, seorang pemimpin militan Jihad Islam Palestina, kata kelompok bersenjata itu.
Pembunuhan itu, pada Senin (17/5/2021), kemungkinan akan mendapat tanggapan keras dari kelompok yang berjuang bersama Hamas, gerakan yang mengatur Jalur Gaza.
Dilansir Al Jazeera, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Harbeed telah "berada di balik beberapa serangan teror rudal anti-tank terhadap warga sipil Israel".
Segera setelah pembunuhan Harbeed, Jihad Islam mengatakan telah menembakkan roket ke kota pantai Ashdod di Israel.
Baca juga: Bela Israel, Sikap Presiden AS Joe Biden Soal Isu HAM di Gaza Kini Dipertanyakan ?
Baca juga: Israel Kirim Lebih Banyak Serangan saat Gaza Laporkan Korban Tewas Hampir 200 Jiwa
Setidaknya tiga warga Palestina juga tewas oleh serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Kota Gaza pada hari Senin, kata petugas medis, setelah satu malam serangan udara Israel yang hebat.
Militer Israel mengatakan pejuang Gaza telah menembakkan sekitar 60 roket ke kota-kota Israel dalam semalam, turun dari 120 dan 200 dua malam sebelumnya.
Hamas mengatakan serangannya sebagai pembalasan atas "agresi berkelanjutan Israel terhadap warga sipil" dan menyebut korban sipil "pembunuhan yang direncanakan sebelumnya".
Setidaknya 200 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza sejak kekerasan terbaru dimulai sepekan lalu.
Lebih dari 1.300 warga Palestina juga terluka.
Baca juga: Bantuan Logistik Pangan untuk Korban Perang di Gaza Palestina
Baca juga: Bela Israel, Sikap Presiden AS Joe Biden Soal Isu HAM di Gaza Kini Dipertanyakan ?
Roket Kelompok Jihad Islam
Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, Minggu (16/5/2021) memamerkan bom berpendorong roket berat baru (IRAM) yang diberi nama al-Qassim.
Nama ini dimaksud sebagai penghormatan terhadap Jenderal Qassem Soleimani, mantan Kepala Pasukan Quds Korps Garda Republik Iran yang terbunuh di Baghdad awal 2020.
Jihad Islam merupakan formasi bersenjata terbesar kedua di Jalur Gaza sesudah Hamas.
Kelompok itu menyebut roket al-Qassim digunakan untuk menggempur pasukan Israel di sebelah timur Khan Yunis pada 15 Mei.