Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kantor Kabinet PM Jepang Selasa ini (18/5/2021) mengumumkan Januari hingga Maret tahun ini, PDB (Produk Domestik Bruto) menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar 5,1% secara tahunan.
Selain itu, PDB pada tahun 2020 minus 4,6%, level terburuk setelah perang dunia II.
PDB untuk periode Januari-Maret tahun ini yang diumumkan oleh Kantor Kabinet adalah 1,3% lebih rendah dari periode sebelumnya dalam "riil" tidak termasuk fluktuasi harga. Saat dikonversi ke tarif tahunan, nilainya minus 5,1%, pertumbuhan negatif pertama dalam tiga kuartal.
Pada Januari lalu, status darurat kedua diumumkan akibat merebaknya infeksi baru corona yang dipengaruhi oleh penurunan konsumsi pribadi yang berpusat pada konsumsi jasa termasuk makan di luar.
Selain itu, tingkat pertumbuhan pada tahun fiskal 2020 minus 4,6%, yang merupakan level penurunan terparah setelah perang, melebihi parahnya daripada tahun fiskal 2008 saat guncangan Lehman (Lehman shock) terjadi.