News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

China Sebut Hak Veto Amerika Serikat Lemahkan Dewan Keamanan PBB Atas Kejahatan Perang Israel

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah demonstran Palestina selama protes anti-Israel atas ketegangan di Yerusalem, di pos pemeriksaan Qalandiya antara Ramallah dan Yerusalem, di Tepi Barat pada 11 Mei 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Hak Veto Amerika Serikat (AS) di Dewan Kemanan PBB atas Konflik Israel-Palestina disebut China melemahkan Palestina.

Tak hanya soal hak veto, China juga mengkritik Amerika Serikat karena perannya yang menyebabkan ketegangan di Timur Tengah.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (18/5/2021) malam, Kementerian Luar Negeri mendesak gencatan senjata total oleh Israel di Palestina.

"Apa yang AS lakukan di tengah konflik Palestina-Israel sangat mengecewakan," cuit Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian di akun Twitternya.

Baca juga: Norwegia, China, dan Tunisia Sepakat Minta Israel dan Hamas untuk Segera Hentikan Konflik

Baca juga: Dewan Duta Besar Arab Apresiasi Dukungan Konsisten Indonesia kepada Palestina

"Apakah ini hak asasi manusia yang dipuji-puji AS ketika rakyat Palestina menderita, atau apakah itu alasan untuk melayani kepentingan pribadi AS?" tulis Zhao Lijian.

"Apakah ini yang disebut AS sebagai tatanan internasional berbasis aturan?" tanya hao Lijian.

Mengutip Anadolu Agency, dalam jumpa pers pada Senin (17/5/2021), Lijian mengatakan Amerika Serikat daripada mengambil tindakan proaktif lebih baik menenangkan konflik Palestina-Israel.

"Amerika Serikat telah diisolasi di Dewan Keamanan belum pernah terjadi sebelumnya dan berdiri di sisi berlawanan dari hati nurani dan moralitas umat manusia," kata Zhao Lijian.

Baca juga: 5 Negara dan Perusahaan Pemasok Senjata Terbesar ke Israel, dari Amerika Serikat hingga Jerman

Baca juga: Israel Kembali Tutup Perbatasan Gaza dan Hentikan Pengiriman Bantuan Internasional

Zhao Lijian merujuk pada upaya Dewan Keamanan PBB untuk menuntut gencatan senjata Israel-Palestina diakhiri.

"Komunitas internasional sangat kecewa dengan bagaimana AS telah berperilaku dalam konflik Palestina-Israel," ungkap Zhao Lijian.

"Orang tidak bisa untuk tidak bertanya, apakah ini diplomasi yang menampilkan yang disebut hak asasi manusia dan nilai-nilai yang diklaim AS untuk diperjuangkan?" jelas Zhao Lijian.

"Mengapa AS begitu tidak berperasaan tentang hak asasi rakyat Palestina sementara terus berbicara tentang penegakan hak asasi manusia di tempat lain?" Zhao Lijian bertanya.

Lijian juga menuduh Washington karena favoritismenya dan mengatakan AS hanya peduli pada kepentingannya, bukan manfaat dari masalah itu sendiri.

Update Korban Terbaru

Sementara itu, melansir Al Jazeera menyebutkan pada Rabu (19/5/2021) korban konflik Israel-Palestina menelan 219 korban jiwa warga Palestina, termasuk 63 anak-anak.

Kemudian 1.500 warga Palestina telah terluka akibat serangan tersebut.

Di lain sisi 12 warga Israel tewas, termasuk dua anak, dan setidaknya 300 orang Israel terluka.

Lalu kerusakan pada fasilitas publik dari konflik menyebabkan 50 sekolah di Gaza rusak akibat serangan udara Israel.

Dimana 50 sekolah tersebut diprakirakan memiliki siswa sebanyak mempengaruhi total 41.897 anak.

(Tribunnews/Triyo)

Berita Serangan Israel di Jalur Gaza di sini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini