News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Asosiasi Apoteker Jepang Siap Kerja Sama Melakukan Vaksinasi Covid-19

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Asosiasi Apoteker Jepang Nobuo Yamamoto bertemu PM Jepang, Senin (24/5/2021).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bertemu dengan Ketua Asosiasi Apoteker Jepang Nobu Yamamoto di kediaman resmi Perdana Menteri, Senin (24/5/2021).

Yamamoto melaporkan bahwa apoteker bekerja sama dalam vaksinasi dengan virus corona dengan mengkonfirmasi slip pemeriksaan awal.

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Suga berterima kasih kepada apoteker atas kerjasamanya.

"Ini adalah pekerjaan nasional, jadi tolong lakukan yang terbaik," kata Suga.

Setelah kunjungan, Ketua Yamamoto mengatakan kepada wartawan, "Tantangan terbesar adalah membangun sistem untuk segera menyelesaikan vaksinasi untuk semua orang, jadi saya ingin bekerja sama sebagai apoteker sebanyak mungkin."

"Jika Anda mengatakan 'lakukan', maka kami siap untuk merespons, tetapi ada hambatan hukum. Setelah penghalang teratasi, kita akan berperan dalam membangun sistem inokulasi. Saya tidak akan lari jika diminta," kata Yamamoto mengenai tanggung jawab apoteker untuk inokulasi.

Menurut hukum yang ada di Jepang Apoteker dilarang melakukan penyuntikan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Lansia di Tokyo Jepang Berjalan Lancar

Namun atas permintaan PM Jepang maka hukum akan diubah memungkinkan penyuntikan vaksinasi dan didahului dengan pelatihan penyuntikan antara 1 hingga 2 bulan kepada para apoteker Jepang.

Menteri vaksinasi Taro Kono mengungkapkan gagasan bahwa ada 310.000 apoteker di Jepang yang nantinya bisa melakukan vaksinasi tetapi di bawah pengawasan para dokter.

Menanggapi hal ini, Asosiasi Farmasi Jepang juga mempertimbangkan "pelatihan vaksinasi" bagi apoteker.

"Karena pada dasarnya kami tidak memiliki pelatihan (suntikan). Hal ini perlu dilakukan lagi," kata
Ketua Nobuo Yamamoto, 18 Mei lalu.

Namun demikian, setelah menyelesaikan pelatihan, vaksinasi merupakan praktik kedokteran yang hanya dapat dilakukan oleh dokter dan perawat saja, sehingga dikatakan ada permasalahan seperti perubahan undang-undang untuk merealisasikannya segera.

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini