Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah orang yang menggunakan restoran selama seminggu hingga tanggal 23 Mei 2021 menurun 20 persen dibandingkan dengan rata-rata periode selama deklarasi darurat kedua dilakukan.
Sebuah survei pribadi telah diselesaikan dengan persentase menurun.
Toreta, sebuah perusahaan IT di Tokyo yang menyediakan reservasi dan sistem manajemen pelanggan untuk restoran, sedang menyelidiki jumlah pelanggan yang mengunjungi sekitar 3.000 toko di salah satu dari tiga prefektur di wilayah metropolitan Tokyo.
Berdasarkan hal tersebut, jumlah pelanggan yang mengunjungi toko selama minggu ke-23 menurun sebesar 20,8 persen dibandingkan rata-rata selama periode ketika keadaan darurat kedua diumumkan.
Mengalami penurunan lebih dari 4 poin dari minggu sebelumnya, namun terus menurun secara signifikan.
Apabila menurut waktu hari, "jam 5 sore sampai 8 malam" adalah minus 24.6 persen dari waktu deklarasi kedua, dan "jam 11.00 sampai 15.00" adalah minus 22,8 persen.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Lansia di Tokyo Jepang Berjalan Lancar
Perusahaan yang disurvei mengatakan, "Sudah sebulan sejak keadaan darurat ketiga dideklarasikan di Tokyo, tetapi karena restoran yang menyajikan alkohol harus ditutup, sejak itu, keadaan terus menurun."
"Tren ini terutama di malam hari," ungkap perusahaan Toreta, Senin (24/5/2021).
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.