TRIBUNNEWS.COM - Public Health England (PHE) menemukan bahwa suntikan Pfizer dan AstraZeneca sangat efektif melindungi orang dari varian Covid yang ditemukan di India.
Analisi yang dilakukan PHE dikerjakan antara 5 April 2021-16 Mei 2021 menemukan bahwa vaksin Pfizer 88 persen efektif melawan penyakit simptomatik dari varian Covid India, dua pekan setelah pemberian dosis kedua.
Sementara itu, vaksin AstraZeneca 60 persen efektif.
"Perbedaan efektivitas antara kedua vaksin tersebut dapat disebabkan oleh peluncuran dosis AstraZeneca kedua yang berlangsung lebih lambat daripada untuk suntikan Pfizer," kata PHE pada Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: BCA Jadi Bank Pertama yang Melaksanakan Vaksinasi Gotong Royong Untuk Karyawan
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 WNI di Amerika Gunakan Vaksin Pfizer
Melansir The Guardian, data menunjukkan bahwa perlu waktu lebih lama bagi suntikan AstraZeneca untuk mencapai efektivitas maksimal, sehingga perlindungan yang diberikannya dapat meningkat lebih jauh.
"Sekarang jelas betapa pentingnya dosis kedua untuk mengamankan perlindungan sekuat mungkin terhadap Covid-19 dan variannya," kata sekretaris kesehatan, Matt Hancock.
Selain perlindungan yang ditawarkan terhadap gejala Covid-19, PHE mengatakan pihaknya memperkirakan akan melihat tingkat keefektifan yang lebih tinggi terhadap rawat inap dan kematian di rumah sakit.
"Studi ini memberikan kepastian bahwa dua dosis dari masing-masing vaksin menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit simptomatik dari varian B.1.617.2 (India) dan kami berharap vaksin tersebut menjadi lebih efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian," kata Mary Ramsay, kepala imunisasi di PHE.
Poin ini didukung oleh Dr Susan Hopkins, direktur tanggapan strategis Covid-19 untuk PHE.
"Kami sekarang mendapat bukti awal bahwa vaksin melindungi [terhadap varian India]," katanya.
"Itu kabar yang sangat bagus. Apa yang kami katakan sekarang adalah mendorong dosis kedua dan mendapatkan sebanyak mungkin orang yang divaksinasi. "
Juga ditemukan bahwa kedua vaksin itu, 33 persen efektif melawan penyakit simptomatik yang disebabkan oleh varian India, tiga minggu setelah dosis pertama.
Ini dibandingkan dengan sekitar 50 persen efektivitas terhadap varian Kent.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Aprindo Percepat Vaksinasi Para Pekerja Ritel
Baca juga: Jenazah Trio yang Meninggal setelah Vaksin Diautopsi, Keluarga Minta RSCM dan Kemenkes Transparan
Analisis dilakukan pada orang-orang dari semua kelompok umur dari 5 April untuk mencakup waktu ketika varian India muncul dan memasukkan 1.054 orang yang dikonfirmasi memiliki varian melalui pengurutan genom.
Hopkins menambahkan bahwa PHE akan melakukan studi lebih lanjut setiap minggu dan akan memberi tahu pemerintah tentang implikasinya terhadap usulan pelonggaran pembatasan Covid bulan depan.
Analisis terpisah oleh PHE menunjukkan bahwa program vaksinasi sejauh ini telah mencegah 13.000 kematian akibat Covid-19 dan sekitar 39.100 rawat inap di rumah sakit pada orang tua di Inggris, hingga 9 Mei 2021.
Berita lain terkait Vaksin Virus Corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)