News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Malaysia Catat Penambahan Kasus Tertinggi Covid-19, 7.478 Kasus Baru Rabu Ini

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja medis yang mengenakan APD melakukan tes di lokasi pengujian Covid-19 di Shah Alam, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 17 Februari 2021.

TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Malaysia melaporkan penambahan kasus tertinggi Covid-19, yaitu 7.478 kasus baru virus corona pada Rabu (26/5) ini.

Ini merupakan kenaikan tertinggi setiap hari dalam infeksi sejak dimulainya Pandemi Covid-19.

Dengan Malaysia sekali lagi mencatat rekor baru untuk kasus Covid-19 harian, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah memperingatkan bahwa dua minggu ke depan sangat penting karena yang terburuk mungkin masih datang.

Dia mengatakan masyarakat Malaysia harus bersiap menghadapi yang terburuk menyusul lonjakan kasus baru yang terus menerus.

"Meningkatnya kasus dimulai pada 1 April dan bisa memicu lonjakan vertikal. Kami perlu bersiap untuk yang terburuk. Tolong bantu kami dengan tetap di rumah. Hanya bersama-sama kami bisa memutus rantai infeksi," katanya dalam sebuah posting Twitter kemarin. .

Dr Noor Hisham menyarankan masyarakat untuk tinggal di rumah dan mematuhi secara ketat prosedur operasi standar jika terjadi keadaan darurat atau kehadiran di tempat kerja.

Baca juga: Malaysia Catat Rekor Kasus Kematian karena Covid-19. Pasien ICU Membludak

Kementerian Kesehatan telah menemukan 12 kasus baru varian B1351 dari Afrika Selatan di Kedah, Perlis, Selangor, dan Johor.

Itu juga telah mendeteksi kasus baru yang melibatkan varian B1617 dari India di Labuan.

"Perintah pengendalian Gerakan (MCO)  ketiga telah dilaksanakan dengan mempertimbangkan situasi pandemi global dan munculnya varian yang menjadi perhatian di masyarakat," kata Dr Noor Hisham.

Dikatakannya, varian ini memiliki tingkat infektivitas yang lebih tinggi dan menyebabkan lebih banyak kematian. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk mempraktikkan 'self-lockdown' dan sebisa mungkin tinggal di rumah selama dua minggu ke depan.

"Kami perlu melakukan ini untuk memutus rantai infeksi Covid-19 di Malaysia,” katanya, seperti dilansir dari The Straits Times.

Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Malaysia Pangkas Jam Operasional Mal, Restoran dan Toko

Karena angka meningkat tanpa tanda-tanda melambat, para ahli mengatakan upaya vaksinasi nasional harus segera dipercepat.

Presiden Asosiasi Medis Malaysia M Subramaniam mengatakan fasilitas perawatan kesehatan swasta harus terlibat untuk mempercepat dengan mengizinkan mereka mendapatkan vaksin.

"Pemerintah harus mengizinkan sektor swasta untuk membeli vaksin seperti yang dilakukan Selangor, di mana pimpinan  dapat membeli vaksin untuk staf mereka. Ini inisiatif yang sangat bagus," katanya.

"Sektor swasta harus diizinkan untuk berbuat lebih banyak. Jika tidak, dengan kecepatan yang kami capai, kami tidak akan pernah mencapai target vaksinasi setidaknya 80 persen dari populasi,” katanya.

Presiden Asosiasi Dokter Kesehatan Masyarakat Malaysia Zainal Ariffin Omar mengatakan 7.289 kasus baru yang dilaporkan pada hari Selasa (25/5) kemarin  tidak mencerminkan jumlah sebenarnya infeksi di masyarakat yang pada kenyataannya bisa lebih banyak.

Baca juga: Setelah Malaysia, Giliran Singapura Berlakukan Lockdown Ketat

"Ini karena orang yang asimtomatik biasanya tidak menjalani tes," katanya.

"Hal terbaik yang harus dilakukan rakyat (rakyat) sekarang adalah melupakan segalanya dan hanya melakukan penguncian diri (lockdown),” ujarnya.

Dr Zainal menambahkan bahwa strategi untuk menunda dosis kedua vaksin Covid-19, seperti di Inggris dan Singapura, telah berhasil menurunkan jumlah kasus baru.

Sementara itu, ketika dihubungi, Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan: "Pemerintah serius meningkatkan upaya vaksinasi untuk memerangi Covid-19."

Ini termasuk mendaftarkan 12 rumah sakit swasta sebagai pusat pengeluaran vaksin Covid-19 mulai kemarin, serta menggunakan program AstraZeneca opt-in untuk menyuntik lebih banyak orang.

Pada hari Senin, Dr Adham mengatakan Malaysia telah menginokulasi 95.009 orang, jumlah harian tertinggi sejauh ini, sehingga jumlah total dosis yang diberikan menjadi 2.483.496.

Baca juga: Malaysia Catat Rekor Kasus Kematian karena Covid-19. Pasien ICU Membludak

Untuk lebih mempercepat tingkat vaksinasi bagi warga Malaysia di daerah berisiko tinggi, Satuan Tugas Imunisasi Covid-19 juga telah memulai negosiasi untuk menggunakan kendaraan Balai Kota Kuala Lumpur sebagai PPV bergerak. (Tribunnews.com/TheStraitsTimes/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini