News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari ke-6, Hamas Janji Takkan Sentuh Kiriman Bantuan Rekonstruksi Gaza

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria Palestina mengendarai kereta keledai di samping kantor televisi dan radio Al Aqsa yang dikelola Hamas yang hancur dalam serangan Israel di pusat Kota Gaza pada 29 Juli 2014. Setelah dua malam tanpa serangan udara, kekerasan kembali ke Gaza. langit semalam, dengan puluhan lebih orang Palestina tewas dan pesawat tempur Israel menghantam 60 sasaran, di antaranya adalah stasiun pembangkit listrik utama dan rumah seorang pejabat tinggi Hamas.

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok yang berkuasa di Palestina, Hamas berjanji takkan menyentuh "satu sen pun" bantuan internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza yang terkepung, setelah Israel membombardir daerah kantong itu selama 11 hari.

Kepala sayap politik Hamas Yahya Sinwar, pada Rabu (26/5/2021) menjanjikan distribusi bantuan yang "transparan dan tidak memihak" sebagai bukti gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diadakan untuk hari keenam.

"Kami menyambut baik upaya internasional atau Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza," kata Sinwar, dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.

"Saya menegaskan komitmen kami untuk tidak mengambil satu sen pun yang dimaksudkan untuk rekonstruksi dan upaya kemanusiaan," katanya.

"Kami tidak pernah mengambil satu sen pun di masa lalu."

Baca juga: Jawab Menlu AS, Pemimpin Hamas Janji Tak Akan Sentuh Bantuan Rekonstruksi Gaza

Baca juga: Menlu AS Memulai Misi Timur Tengah, Berharap Dapat Percepat Gencatan Senjata Israel-Hamas

Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. (MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Pernyataan Sinwar datang sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menjanjikan bantuan negaranya dalam membangun kembali Gaza pada Selasa (25/5/2021).

Blinken menekankan bahwa bantuan itu tidak boleh menguntungkan Hamas, yang menguasai wilayah pesisir.

Rencana AS bekerja dengan Otoritas Palestina (PA), yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki dan dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, mengurangi risiko memperkuat Hamas, yang dianggap sebagai "organisasi teroris" oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca juga: Menlu Inggris Dominic Raab Kutuk Serangan Rudal Balistik Iran Terhadap 2 Pangkalan Udara AS di Irak

Baca juga: Antony Blinken Umumkan Rencana AS untuk Membuka Kembali Konsulat di Yerusalem

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melambai saat meninggalkan Israel pada 26 Mei 2021 di Bandara Ben Gurion setelah kunjungannya ke Israel dan wilayah Palestina. (Alex Brandon / POOL / AFP)

Sinwar menyebut pernyataan Blinken ditujukan untuk memperluas kesenjangan antara Hamas dan PA.

Tetapi, Sinwar menegaskan bahwa pernyataan itu tidak akan berpengaruh pada hubungan antara faksi-faksi Palestina yang bersaing.

“Kami tidak akan pernah jatuh untuk trik ini dan menyerang satu sama lain,” katanya.

Secara terpisah pada Rabu (26/5/2021), Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab turut berkomentar di Twitter.

Raab mengatakan bahwa Inggris telah menjanjikan bantuan darurat sebesar $ 4,5 juta kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk mendukung mereka yang berada di Gaza yang terkena dampak pertempuran baru-baru ini.

Baca juga: Antony Blinken: AS Terima Informasi Lebih Lanjut dari Israel tentang Pemboman Menara Media di Gaza

Gambar selebaran yang dirilis oleh Komisi Eropa menunjukkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (tengah) dan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab (dua dari kanan), berpose untuk foto dengan delegasi lain selama pertemuan menteri luar negeri G7 di London pada 5 Mei 2021. (Niklas HALLE'N / European Commission / AFP)

Menurut otoritas kesehatan, sedikitnya 254 orang, termasuk 66 anak-anak, tewas di Gaza ketika Israel membombardir wilayah Palestina dari udara, darat dan laut selama 11 hari.

Sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak, tewas di Israel akibat serangan roket yang dilakukan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya yang berbasis di Gaza, kata pihak berwenang Israel.

Pada Selasa (25/5/2021), Komisi Eropa mengumumkan bahwa Uni Eropa meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Palestina sebesar $ 9,8 juta.

Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini