News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Penanganan Covid: Vaksin Sinovac dari China Dapat Persetujuan untuk Penggunaan Darurat dari WHO

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China.

Dalam pernyataan bersama mereka mengatakan dunia telah mencapai titik yang berbahaya, dan bahwa ketidaksetaraan dalam akses ke vaksin berisiko memperpanjang pandemi, dan lebih banyak kematian.

Mereka telah meminta uang untuk diinvestasikan di berbagai bidang termasuk produksi vaksin, pasokan oksigen, dan perawatan Covid-19, memastikan mereka didistribusikan secara adil.

WHO juga mengimbau negara-negara kaya untuk segera menyumbangkan dosis vaksin ke negara berkembang.

Baca juga: POPULER Internasional: WHO Namai Varian Covid-19 dengan Alfabet Yunani | Profil Benjamin Netanyahu

Mengenal Sinovac dan Sinopharm

Melansir dari Kompas.com berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui mengenai vaksin China, Sinovac dan Sinopharm.

Vaksin Sinovac

Dibuat oleh perusahaan biteknologi asal China, Sinovac dikembangkan dengan teknologi inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) yang sudah dimatikan.

Tujuan vaksin ini adalah memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius.

Berdasarkan uji klinis fase 3 di Indonesia, vaksin Sinovac menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen.

Indonesia juga satu di antara negara yang menggunakan Sinovac.

Dosis vaksin Sinovac diberikan pada orang dewasa usia 18-59 tahun dan usia lanjut di atas 60 tahun.

Terkait efek samping, vaksin Sinovac hanya memunculkan nyeri di sekitar bekas suntikan, rasa gatal, dan mengantuk pasca vaksinasi.

Vaksin Sinovac yang ada di Indonesia saat ini juga dinilai efektif melawan varian baru virus corona, salah satunya mutasi B.1.1.7.

Baca Juga: 20 dari 28 Subjek Uji Klinis Vaksin Nusantara Alami Kejadian Tidak Diinginkan, Ini Penjelasan BPOM

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini