TRIBUNNEWS.COM - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir terangkum di sini.
WHO menamai varian Covid-19 dengan alfabet Yunani, demi mencegah stigma negatif pada negara yang pertama kali menemukan varian virus tersebut.
Di Korea Utara, seorang tentara tewas setelah menginjak ladang ranjau.
Jelang Olimpiade Tokyo, menteri olimpiade meminta para atlet dan petugas untuk melakukan vaksinasi serta tes CPR.
Benjamin Netanyahu telah menjadi perdana menteri Israel selama 12 tahun, seperti apa kiprahnya?
1. Cegah Stigma Negatif, WHO Ganti Nama Varian Covid-19 dengan Huruf Yunani
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan mengganti nama varian virus Covid-19 dengan huruf alfabet Yunani.
Hal ini untuk menghindari laporan yang salah dan stigmatisasi negara tempat varian itu terdeteksi pertama kali.
Dilansir Al Jazeera, sistem baru ini berlaku untuk varian yang menjadi perhatian, di mana empat di antaranya beredar dan varian tingkat kedua sedang dilacak.
"Meskipun mereka memiliki kelebihan, nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan terhadap kesalahan pelaporan," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
"Akibatnya, orang sering menggunakan sebutan varian berdasarkan tempat di mana mereka terdeteksi, yang menstigmatisasi dan diskriminatif."
Terjemahan: Hari ini, @WHO mengumumkan label baru yang mudah diucapkan untuk # SARSCoV2 Variants of Concern (VOCs) & Interest (VOIs).
Mereka tidak akan menggantikan nama ilmiah yang sudah ada, tetapi ditujukan untuk membantu dalam diskusi publik tentang VOI/VOC
Baca selengkapnya di sini (akan disiarkan langsung segera):
Baca juga: UPDATE Haji 2021: Arab Saudi Belum Beri Kepastian, Pemerintah Usahakan Vaksin Johnson & Johnson