News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Biden: AS Akan Bagikan 25 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Dunia

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang COVID-19 dan program vaksinasi di Ruang Timur di Gedung Putih di Washington, DC pada 17 Mei 2021.

Orang Amerika berusia di atas 12 tahun memenuhi syarat untuk divaksinasi. Dan pada hari Rabu, Biden mengumumkan kampanye untuk memvaksinasi 70 persen orang Amerika pada 4 Juli, Hari Kemerdekaan negara itu.

Baca juga: WHO Desak Negara Maju Hentikan Vaksinasi terhadap Anak-anak: Sumbangkan Vaksin ke COVAX

Sejumlah negara telah meminta dosis dari AS, tetapi hingga saat ini, hanya Meksiko dan Kanada yang menerima 4,5 juta dosis gabungan.

AS juga telah mengumumkan rencana untuk berbagi cukup banyak vaksin dengan Korea Selatan untuk memvaksinasi 550.000 tentaranya yang bertugas bersama anggota layanan Amerika di semenanjung itu.

AS sebelumnya mengatakan pihaknya berencana untuk membagikan 80 juta dosis vaksin secara global pada akhir Juni.

Biden telah berkomitmen untuk menyediakan 60 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di dalam negeri kepada negara lain.

Vaksin itu belum diizinkan untuk digunakan di AS, tetapi disetujui secara luas di seluruh dunia.

Baca juga: Tiba Lagi, Total Vaksin AstraZeneca dari Covax Facility yang Dimiliki Indonesia 6,4 Juta Dosis

Dosis yang diproduksi di AS akan tersedia untuk dikirim segera setelah mereka menyelesaikan tinjauan keamanan oleh Food and Drug Administration.

Presiden juga telah berjanji untuk membagikan 20 juta dosis dari produksi stok vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson yang ada. Bahkan lebih banyak dosis diharapkan tersedia untuk dibagikan di bulan-bulan mendatang.

Pada hari Kamis, Gedung Putih juga mengumumkan bahwa mereka mencabut pembatasan berbagi vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca, serta Sanofi dan Novavax, yang juga tidak diizinkan di AS, yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan sendiri di mana membagikan dosis mereka. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini