TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan segera bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Bersiap menyambut pertemuan tersebut, pejabat senior di Gedung Putih menyatakan tiga hal yang diharapkan dari agenda tersebut.
Meski demikian, pejabat senior administrasi Gedung Putih mengakui “kami tidak mengharapkan banyak hasil dari pertemuan ini".
Baca juga: Toko Kue di Jenewa Buat Kue Khusus untuk Hormati KTT Antara Putin dan Biden
Baca juga: Biden Sependapat dengan Putin soal Hubungan AS-Rusia, Kini Berada di Titik Rendah
Dilansir Al Jazeera, kepada wartakan pada Selasa (15/6/2021), pejabat itu membeberkan tiga hal yang menjadi harapan para pejabat senior di Gedung Putih, di antaranya yakni:
“Pertama, serangkaian tugas yang jelas tentang bidang-bidang di mana bekerja bersama dapat memajukan kepentingan nasional kita dan membuat dunia lebih aman," katanya.
“Kedua, penetapan yang jelas dari bidang kepentingan nasional vital Amerika, di mana kegiatan Rusia yang bertentangan dengan kepentingan tersebut akan mendapat tanggapan," imbuhnya.
“Ketiga, penjelasan yang jelas tentang visi presiden untuk nilai-nilai Amerika dan prioritas nasional kita," ungkapnya.
Pekan lalu, Biden memperingatkan "konsekuensi yang kuat dan berarti" jika Rusia terlibat dalam "kegiatan berbahaya".
Sementara itu, Putin, dalam sebuah wawancara dengan penyiar AS NBC, pada Jumat (11/6/2021) mengatakan hubungan antara AS dan Rusia berada pada titik nadir.
“Kami memiliki hubungan bilateral yang telah memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Siap Mengekstradisi Penjahat Cyber ke Amerika
Baca juga: Pejabat Rusia Peringatkan Konflik antara China dan Amerika Serikat akan Menghancurkan Umat Manusia
Apa saja agenda Biden-Putin?
Salah satu kegiatan Rusia yang dinilai bertentangan dengan "kepentingan vital Amerika" yang kemungkinan akan dibahas yakni serangan cyber SolarWinds.
"Di sisi cyber, jelas, ransomware akan menjadi topik pembicaraan penting besok," kata pejabat senior administrasi Gedung Putih.
Topik potensial lainnya yang kemungkinan akan diangkat Biden termasuk dugaan campur tangan Rusia dalam dua pemilihan presiden AS terakhir.
Lalu, penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan pendudukannya yang berkelanjutan atas Krimea, militerisasi Arktik, dan dugaan peracunan dan pemenjaraan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny.
Pertemuan Biden-Putin dijadwalkan di Villa La Grange abad ke-18 di Jenewa diperkirakan akan berlangsung empat hingga lima jam dan tidak akan melibatkan makan atau "memecahkan roti".
Seorang pejabat senior pemerintah, mengatakan, tidak akan ada banyak orang yang hadir dalam pertemuan Biden-Putin, masing-masing kepala negara akan didampingi satu orang saja, yakni menteri luar negeri masing-masing negara.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, namun ada tambahan "lima" di setiap sisi.
Daftar "plus lima" belum diungkapkan.
Berita lain terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin
Berita lain terkait dengan Presiden Joe Biden
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)