News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelang Pertemuan Biden-Putin, Ini 3 Hal yang Diharapkan Gedung Putih

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada wartawan selama konferensi pers pertama kepresidenannya di Ruang Timur Gedung Putih pada 25 Maret 2021 di Washington, DC. Pada hari ke-64 pemerintahannya, Biden, 78, menghadapi pertanyaan tentang pandemi virus corona, imigrasi, pengendalian senjata, dan subjek lainnya.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan segera bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bersiap menyambut pertemuan tersebut, pejabat senior di Gedung Putih menyatakan tiga hal yang diharapkan dari agenda tersebut.

Meski demikian, pejabat senior administrasi Gedung Putih mengakui “kami tidak mengharapkan banyak hasil dari pertemuan ini".

Baca juga: Toko Kue di Jenewa Buat Kue Khusus untuk Hormati KTT Antara Putin dan Biden

Baca juga: Biden Sependapat dengan Putin soal Hubungan AS-Rusia, Kini Berada di Titik Rendah

Presiden AS Joe Biden menghadiri sesi kerja pada KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall pada 12 Juni 2021. Para pemimpin G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat bertemu akhir pekan ini untuk pertama kalinya di hampir dua tahun, untuk pembicaraan tiga hari di Carbis Bay, Cornwall. (Leon Neal / POOL / AFP)

Dilansir Al Jazeera, kepada wartakan pada Selasa (15/6/2021), pejabat itu membeberkan tiga hal yang menjadi harapan para pejabat senior di Gedung Putih, di antaranya yakni:

“Pertama, serangkaian tugas yang jelas tentang bidang-bidang di mana bekerja bersama dapat memajukan kepentingan nasional kita dan membuat dunia lebih aman," katanya.

“Kedua, penetapan yang jelas dari bidang kepentingan nasional vital Amerika, di mana kegiatan Rusia yang bertentangan dengan kepentingan tersebut akan mendapat tanggapan," imbuhnya.

“Ketiga, penjelasan yang jelas tentang visi presiden untuk nilai-nilai Amerika dan prioritas nasional kita," ungkapnya.

Pekan lalu, Biden memperingatkan "konsekuensi yang kuat dan berarti" jika Rusia terlibat dalam "kegiatan berbahaya".

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang produksi vaksin penyakit virus korona melalui tautan video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 22 Maret 2021. (Alexey DRUZHININ / SPUTNIK / AFP)

Sementara itu, Putin, dalam sebuah wawancara dengan penyiar AS NBC, pada Jumat (11/6/2021) mengatakan hubungan antara AS dan Rusia berada pada titik nadir.

“Kami memiliki hubungan bilateral yang telah memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.

Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Siap Mengekstradisi Penjahat Cyber ke Amerika

Baca juga: Pejabat Rusia Peringatkan Konflik antara China dan Amerika Serikat akan Menghancurkan Umat Manusia

Apa saja agenda Biden-Putin?

Salah satu kegiatan Rusia yang dinilai bertentangan dengan "kepentingan vital Amerika" yang kemungkinan akan dibahas yakni serangan cyber SolarWinds.

"Di sisi cyber, jelas, ransomware akan menjadi topik pembicaraan penting besok," kata pejabat senior administrasi Gedung Putih.

Topik potensial lainnya yang kemungkinan akan diangkat Biden termasuk dugaan campur tangan Rusia dalam dua pemilihan presiden AS terakhir.

Lalu, penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan pendudukannya yang berkelanjutan atas Krimea, militerisasi Arktik, dan dugaan peracunan dan pemenjaraan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny.

"Villa La Grange" terlihat pada 14 Juni 2021 di Jenewa, menjelang pertemuan puncak 16 Juni antara pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden. Biden akan menghadiri KTT pada 16 Juni 2021, setelah seminggu bertemu sekutu dari G7, Uni Eropa dan NATO, dengan ketegangan antara Moskow dan Washington pada level tertinggi dalam beberapa tahun karena daftar panjang perselisihan. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Pertemuan Biden-Putin dijadwalkan di Villa La Grange abad ke-18 di Jenewa diperkirakan akan berlangsung empat hingga lima jam dan tidak akan melibatkan makan atau "memecahkan roti".

Seorang pejabat senior pemerintah, mengatakan, tidak akan ada banyak orang yang hadir dalam pertemuan Biden-Putin, masing-masing kepala negara akan didampingi satu orang saja, yakni menteri luar negeri masing-masing negara.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, namun ada tambahan "lima" di setiap sisi.

Daftar "plus lima" belum diungkapkan.

Berita lain terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin

Berita lain terkait dengan Presiden Joe Biden

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini