Dilansir The Age, usai banjir, jutaan laba-laba pun mengevakuasi sarang mereka yang tergenang air untuk berlindung di pepohonan dan tanaman.
Alhasil, jadilah jaring-jaring seperti hamparan selimut sutra yang lebat.
Fenomena tersebut menciptakan hamparan besar yang halus, yang menutupi lahan basah antara kota Sale dan Longford.
Baca juga: Ada Rayap, Inilah Serangga Lain yang Sebabkan Lubang di Pakaian
Kurator senior spesialis serangga di Victoria Museum, Dr Walker, mengatakan, laba-laba menggunakan kawat sutra, seperti pengait, untuk mengangkat diri mereka dari air banjir.
"Bagi saya, itu benar-benar indah. Selimut sutra yang bergelombang di seluruh vegetasi," katanya.
Walker mengungkapkan, untuk mengevakuasi diri, laba-laba yang tinggal di tanah perlu keluar dengan segera.
Mereka pun melarikan diri dengan membawa jaring yang dievakuasi ke tumbuh-tumbuhan.
"Ini juga menunjukkan secara harfiah bahwa puluhan ribu, kalau tidak ya jutaan laba-laba, ada di permukaan tanah," ujar Dr Walker.
3. Dokter Top Jepang Berterima Kasih Kepada Indonesia Mengenai Obat Generik
Seorang dokter top di Jepang, Profesor Masaki Muto (72), menyatakan rasa terima kasihnya kepada Indonesia karena bisa banyak belajar mengenai obat generik di Indonesia di masa lampau.
"Saya sangat berterima kasih kepada Indonesia karena banyak belajar mengenai obat generik, paparĀ Profesor Masaki Muto (72), Rumah Sakit Kinugasa Area Yokosuka Dia adalah direktur Pusat Promosi Perawatan Komprehensif, dan Anggota Spesialis Kelompok Kerja Perawatan Medis Kantor Kabinet PM Jepang sejak 2019., khusus kepada Tribunnews.com sore ini (16/6/2021).
Profesor Muto mengaku telah tiga kali ke Jakarta sejak 1998 dalam program JICA (Japan International Cooperation Agency) dan melihat sendiri gudang stok kementerian kesehatan Indonesia yang ternyata di sana banyak obat generik.
"Kaget juga saya saat itu," tekannya lagi.