Tawaran itu diajukan padanya di tahun 1952 oleh Perdana Menteri pendiri negara bagian, David Ben-Gurion,
Baca juga: Pesawat Tempur Israel Membombardir Jalur Gaza Lagi
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza Balas Serangan Balon Api dari Palestina
Einstein percaya menjadi Presiden Israel akan bertentangan dengan hati nuraninya sebagai seorang pasifis.
Dalam sebuah surat singkatnya, Einstein memperingatkan tentang "malapetaka terakhir" yang dihadapi Palestina di tangan kelompok teror Zionis.
Surat itu ditulis kurang dari 24 jam setelah munculnya berita tentang pembantaian Deir Yassin di Yerusalem Barat pada April 1948.
Sebulan kemudian, Inggris mengakhiri kekuasaan Mandat mereka di Palestina dan Israel muncul.
Surat yang diketik Einstein ditujukan kepada Shepard Rifkin, Direktur Eksekutif American Friends of the Fighters for the Freedom of Israel yang berbasis di New York.
Rifkin telah diberi tahu Benjamin Gepner, seorang komandan yang mengunjungi AS, untuk mendekati Einstein supaya mendapat bantuannya.
Namun, setelah pembantaian Deir Yassin, Rifkin menerima respons luar biasa dari Einstein, yang hanya ditulis dalam 50 kata.
Berikut bunyi surat Einstein:
Yang terhormat,
Saat bencana yang nyata dan terakhir harus menimpa kita di Palestina, yang pertama harus bertanggung jawab adalah Inggris dan yang kedua adalah Teror.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza setelah Palestina Kirim Balon Pembakar
Baca juga: Israel Kembali Serang Gaza, Pesawat Tempur Tembaki Kamp Latihan
Saya tidak ingin melihat siapapun diasosiasikan dengan orang-orang yang disesatkan dan kriminal tersebut.
Hormat saya,
Albert Einstein.