Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah kecelakaan di Taman Kanak-Kanak di Jepang selama setahun mencapai 2.015 kasus per 1 Januari 2021.
Kantor Kabinet mengumumkan Jumat (18/6/2021), bahwa ada 2.015 kasus kecelakaan tercatat di taman kanak-kanak dan lembaga anak bersertifikat nasional pada tahun 2020, jumlah tertinggi sejak tahun 2015, yang merupakan metode penghitungan saat ini.
Terjadi peningkatan 271 kasus dibandingkan tahun sebelumnya (2019).
Dari jumlah tersebut, lima kasus anak-anak yang akhirnya meninggal dunia.
Jumlah dengan kategori kecelakaan fatal menurun satu kasus dari tahun sebelumnya.
Fasilitas tempat terjadinya kecelakaan fatal adalah 2 pusat penitipan anak bersertifikat, 2 fasilitas penitipan anak non-lisensi, dan 1 pusat penitipan anak berlisensi.
Baca juga: Indeks Harga Konsumen Bulan Mei Naik 0,1 Persen, Tanda Perekonomian Jepang Mulai Pulih
Berdasarkan umur, terdapat 1 kasus berusia 0 tahun, 2 kasus berusia 1 tahun, dan 2 kasus berusia 4 tahun.
Pada saat kecelakaan terjadi 2 kasus saat makan, 1 kasus saat tidur, dan 2 kasus saat lainnya.
Kantor Kabinet membuat tabulasi kecelakaan fatal dari bulan Januari sampai Desember 2020 dan kecelakaan yang melibatkan cedera dan penyakit yang membutuhkan perawatan lebih dari 30 hari.
Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.