TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Timur Tengah, Faizal Assegaf, mengungkapkan analisisnya soal Israel yang menuding pimpinan tiga negara Islam di Asia Tenggara berbohong, terkait penyerangan Israel ke Palestina.
Israel merasa pihaknya tidak menyerang Palestina, melainkan menyerang Hamas.
Untuk itu, Israel menganggap tiga negara islam seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam mengabaikan fakta tersebut.
Sementara, tudingan itu dilontarkan oleh Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, pada Kamis (17/6/2021) lalu.
Faizal menilai, ini pertama kalinya bagi Israel mengeluarkan pernyataan yang agresif seperti itu.
Baca juga: MUI: Tidak Ada Manfaat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Suka Berkhianat
"Ini pertama kalinya perwakilan dari pemerintah Israel mengeluarkan pernyataan yang agresif dan menyerang."
"Biasanya mereka melakukan pendekatan yang lunak melalui diplomasi seperti berusaha mengenalkan negaranya," kata Faizal, dikutip dari tayangan YouTube tvOne, Minggu (20/6/2021).
Faizal merasa heran dengan pernyataan dari Israel tersebut.
Pasalnya, Hamas adalah kelompok pejuang di Palestina yang mempresentasikan negaranya.
"Harus diingat, karena Hamas kelompok pejuang di Palestina, otomatis mempresentasikan Palestina," katanya.
Baca juga: Israel Kirim Serangan Udara Balasan setelah Balon Pembakar dari Palestina Sebabkan 20 Kebakaran
Bahkan, Faizal mendapatkan informasi, tidak hanya Hamas saja yang ikut berperang dengan Israel pada awal Mei 2021 lalu.
Tetapi, ada sekira 17 milisi yang ikut bersama Hamas dalam genjatan senjata tersebut.
"Dalam perang pada 10-20 Mei kemarin, sebenarnya bukan hanya Hamas dan jihad Islam yang berperang."
"Informasi yang saya peroleh, ada total 17 milisi, ada brigade mujadihin bahkan ada dua kelompok salafi," ungkapnya.