News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Terima Suntikan Vaksin Lokal COVIran Barekat

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar selebaran yang disediakan oleh kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada 25 Juni 2021 menunjukkan dia menerima dosis pertama dari vaksin virus corona yang diproduksi di dalam negeri COVIran Barekat di ibu kota Teheran. Iran mengumumkan pada 14 Juni bahwa mereka telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin yang diproduksi di dalam negeri. Republik Islam berusaha untuk menebus kekurangan vaksin dan memberikan suntikan kedua kepada mereka yang telah menerima yang pertama, secara sukarela.

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menerima vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan secara lokal di negara itu, COVIran Barekat, pada Jumat (25/6/2021).

Khamenei memuji pengembangan vaksin Iran sebagai titik kebanggaan nasional.

"Saya tidak ingin menggunakan vaksin non-Iran. Saya bilang kita tunggu sampai, insya Allah, vaksin lokal itu diproduksi dan kita bisa menggunakan vaksin kita sendiri," ujarnya.

Melansir Al Jazeera, Khamenei pada Januari 2021, melarang penggunaan vaksin buatan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, terutama yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna.

Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Tunjuk Mayjen Reza Falahzadeh Jadi Deputi Komandan Pasukan Al Quds

Baca juga: Terkait Kesepakatan Nuklir, Khamenei Tegaskan Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan

Sebuah gambar selebaran yang disediakan oleh kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada 25 Juni 2021 menunjukkan dia menerima dosis pertama dari vaksin virus corona yang diproduksi di dalam negeri "COVIran Barekat" di ibu kota Teheran. Iran mengumumkan pada 14 Juni bahwa mereka telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin yang diproduksi di dalam negeri. Republik Islam berusaha untuk menebus kekurangan vaksin dan memberikan suntikan kedua kepada mereka yang telah menerima yang pertama, secara sukarela. (KHAMENEI.IR / AFP)

Khamenei menegaskan, vaksin-vaksin tersebut "tidak dapat dipercaya".

Vaksin COVIran Barekat diuji coba ke manusia pada akhir Desember 2020.

Sekitar 24.000 sukarelawan menerima suntikan sebagai bagian dari uji coba fase ketiga yang belum lama ini berakhir.

Awal bulan ini, COVIran Barekat menerima otorisasi penggunaan darurat dan diharapkan akan diluncurkan dalam skala besar dalam beberapa minggu mendatang.

Setad, organisasi kuat di bawah pemimpin tertinggi yang bertanggung jawab mengembangkan vaksin mengatakan, pihaknya tengah memproduksi tiga juta dosis per bulan.

Pihak terkait akan segera meningkatkan produksi menjadi 11 juta dosis per bulan untuk agar dapat menjadi produsen vaksin terbesar di Timur Tengah.

Sementara data ilmiah yang lebih rinci terkait vaksin belum dipublikasikan dan menunggu tinjauan.

Dalam fase kedua uji coba manusia, pengembang COVIran Barekat mengklaim vaksin itu 93,5 persen efektif di antara individu 18 hingga 75 tahun,

Pengembang juga mengklaim 12 negara dari Asia, Amerika Selatan dan Eropa ingin membeli vaksin tersebut, tanpa menyebut negara mana saja.

Baca juga: Thailand Mulai Lakukan Vaksinasi Vaksin Covid-19 kepada Tahanan

Baca juga: Kemenkes Hapus Syarat Surat Domisili untuk Vaksinasi Covid-19, Cukup KTP Saja

Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjukkan botol vaksin Covid-19 buatan lokal, COVIran Barekat, di Teheran, pada 25 Juni 2021. Pemimpin Tertinggi Iran hari ini menerima dosis pertama dari obat Iran. - vaksin anti covid yang dirancang dan diproduksi, belum disetujui oleh otoritas kesehatan Republik Islam, layanannya mengumumkan. Berusia 81 tahun, Ayatollah Khamenei telah menerima "dosis pertama vaksin virus corona Iran," sebuah pesan yang diposting di akun Twitter resmi Persianya. (KHAMENEI.IR / AFP)

Upaya vaksinasi masih tertinggal

Iran baru-baru ini berhasil mengendalikan gelombang mematikan keempat virus corona, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 83.000 orang.

Pejabat kesehatan sudah membunyikan alarm atas potensi gelombang virus kelima.

Bahkan ketika Iran telah mengimpor jutaan dosis vaksin asing, sebagian besar mengandalkan vaksin lokal untuk memvaksinasi sebagian besar dari 83 juta penduduknya.

Dosis vaksin telah diimpor dari Rusia, China, India, dan melalui inisiatif vaksin global di bawah Organisasi Kesehatan Dunia yang dikenal sebagai COVAX.

Menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan, sejauh ini lebih dari lima persen dari total populasi telah divaksinasi.

Video juga telah beredar secara online yang menunjukkan beberapa pusat vaksinasi telah dipenuhi dengan permintaan yang tinggi, yang menyebabkan waktu tunggu berjam-jam dan antrian yang panjang bagi orang tua dan orang Iran yang rentan.

Baca juga: Besok Vaksinasi Covid-19 Massal di GBK, Simak Persyaratan dan Cara Daftarnya

Baca juga: Haedar Nasir Beri Pesan Menohok Pada Kaum Anti Covid-19 dan Anti Vaksin

Berita lain terkait Penanganan Covid

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini